Hujan Salju Kering
>> Kamis, 28 Oktober 2010
” Sedang duduk-duduk di TAKOL, menikmati kapuk-kapuk randu yg melayang tertiup angin sambil mengenang masa lalu...”
Itu serangkaian kata status yg tertulis di dinding FB seorang teman lama, beberapa waktu yang lalu. Rangkaian kata yg mungkin tak punya banyak arti bagi orang lain yg membacanya, kecuali bagi mereka-mereka yg punya kenangan sama dengannya. Dan rupanya cukup banyak teman2 lama kami yg tertarik dengan status itu dan langsung bertebaran komen-komen disana. Satu diantaranya tentunya dariku, hehe…
Bukan semata memeriahkan dinding FB teman lama, namun karena aku benar-benar ‘tergelitik’ dengan beberapa kata di status itu, khususnya TAKOL dan KAPUK RANDU. Ada kenangan tersendiri tentang 2 kata yang saling berhubungan itu, kenangan dari masa-masa indah di kota hujan, bertahun lampau.
Kapuk Randu. Itu kata pertama yg berhasil mengungkit cerita masa lampau dari sudut hati. Pemandangan kapuk2 randu yang berterbangan tertiup angin selalu menjadi salah satu pemandangan favoritku selama 4 th di kota hujan. Kapuk2 putih lembut yang melayang-layang diudara, mendarat di hijaunya rumput, sesemakan maupun dedaunan pohon… sungguh indah dan menenangkan bagiku. Kami sering menyebutnya ‘hujan salju kering’. Saking terpesonanya dengan pemandangan indah itu, pada tahun2 terakhir masa kuliah dimana lokasi kuliah pindah di kampus baru Darmaga, aku & beberapa teman sering khusus datang ke kampus lama pada masa-masa hujan salju kering ini, untuk menikmatinya.
Dan dimana lokasi paling nyaman untuk menikmati indahnya hujan salju kering itu? Dimana lagi kalau bukan di TAKOL !
Taman Koleksi ( TAKOL ) begitu kami dulu menyebut suatu area taman di kampus lama Baranangsiang. Taman sederhana yang hanya terdiri dari kelompok2 bangku & meja beton dibawah pohon2 besar nan rindang yang terletak di sebelah lapangan rumput . Lokasi favorit mahasiswa untuk melakukan bermacam aktifitas : belajar ( sendiri / berkelompok ), sekedar ngobrol mengisi waktu sambil menunggu jadwal kuliah berikut, janjian dengan teman ( atau sang ehm-ehm…) atau sekedar merenung mencari inspirasi.
Hm, terimakasih Yan… Dari status - dan foto2- mu aku jadi tahu bahwa Takol masih ada ( meskipun sekarang katanya sebutannya bukan TAKOL lagi… ). Senang sekali mengetahui bahwa area hijau ini masih bertahan, sementara informasi teman2 bahwa kampus lama sudah sama sekali berubah wajah!
Sayang sekali saat ngubek2 album foto lamaku, tak kutemui foto2 tentang Takol apalagi moment hujan salju kering . Tak apalah…. yg penting kenangan di hatiku tetap ada! Uhuuy….