Akibat Curi 3 Karung Kapuk Randu, Dimassa Warga
>> Selasa, 19 Oktober 2010
Boyolali (Espos)–Triwono, 27, warga Dukuh Setro, Desa Karanganyar, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali, kini harus merasakan dinginnya ruang tahanan di Mapolres Boyolali.Pasalnya, pada Kamis (28/1) lalu, Triwono tertangkap tangan saat hendak membawa kabur tiga karung berisi kapuk randu yang berhasil dicurinya dari rumah Ny Parto Jami, 70, warga Dukuh Tagung Gede, Desa Karanganyar, Kecamatan Musuk, Boyolali.
Informasi yang dihimpun Espos, Jumat (29/1), pencurian kapuk yang dilakukan tersangka pada Kamis dini hari itu, kali pertama diketahui warga dukuh setempat, Triyanto, 22 dan Sulted, 21. Saat itu keduanya tengah asyik bermain karambol di rumah Triyanto pada dini hari, sekitar pukul 01.30 WIB, tiba-tiba mendengar suara sepeda motor melintas di depan rumah.Sulted kemudian mengecek asal suara sepeda motor itu dari balik jendela dan melihat tersangka mengendarai sepeda motornya dengan membawa barang berupa tiga buah karung.
Keduanya pun menaruh curiga karena di dukuh tersebut tidak seperti biasanya ada orang yang membawa barang dengan sepeda motor pada malam hari. Sulted dan Triyanto pun lantas berusaha mengejar Triwono. Pengejaran keduanya pun akhirnya membangunkan sejumlah warga yang kemudian ikut mengejar pelaku.
Saat sepeda motornya berhasil dihentikan, warga pun lantas mengintrogasi Triwono karena warga merasa belum mengenal tersangka.
Triwono pun mengaku sedang membawa tiga karung kapuk randu dari rumah Ny Parto Jami, 70, warga setempat.
Dicurigai sebagai pencuri, Triwono pun sempat mendapat bogem mentah dari sejumlah warga.
Untunglah, aksi warga tidak berlangsung lama karena sebagian warga melaporkan kejadian itu ke kantor polisi. Triwono pun akhirnya digelandang petugas dan ditahan di Mapolsek setempat, berikut barang bukti berupa tiga karung kapuk randu dan sepeda motor yang digunakan pelaku untuk mencuri.
Kapolres Boyolali, AKBP Agus Suryo Nugroho, melalui Kapolsek Musuk, AKP Ahmad Yani, saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Dituturkan Kapolsek, pihaknya juga sudah menindaklanjuti kasus pencurian kapuk randu tersebut. Menurut Kapolsek, meski Triwono sempat dihajar warga, namun tidak menimbulkan luka serius.
Informasi yang dihimpun Espos, Jumat (29/1), pencurian kapuk yang dilakukan tersangka pada Kamis dini hari itu, kali pertama diketahui warga dukuh setempat, Triyanto, 22 dan Sulted, 21. Saat itu keduanya tengah asyik bermain karambol di rumah Triyanto pada dini hari, sekitar pukul 01.30 WIB, tiba-tiba mendengar suara sepeda motor melintas di depan rumah.Sulted kemudian mengecek asal suara sepeda motor itu dari balik jendela dan melihat tersangka mengendarai sepeda motornya dengan membawa barang berupa tiga buah karung.
Keduanya pun menaruh curiga karena di dukuh tersebut tidak seperti biasanya ada orang yang membawa barang dengan sepeda motor pada malam hari. Sulted dan Triyanto pun lantas berusaha mengejar Triwono. Pengejaran keduanya pun akhirnya membangunkan sejumlah warga yang kemudian ikut mengejar pelaku.
Saat sepeda motornya berhasil dihentikan, warga pun lantas mengintrogasi Triwono karena warga merasa belum mengenal tersangka.
Triwono pun mengaku sedang membawa tiga karung kapuk randu dari rumah Ny Parto Jami, 70, warga setempat.
Dicurigai sebagai pencuri, Triwono pun sempat mendapat bogem mentah dari sejumlah warga.
Untunglah, aksi warga tidak berlangsung lama karena sebagian warga melaporkan kejadian itu ke kantor polisi. Triwono pun akhirnya digelandang petugas dan ditahan di Mapolsek setempat, berikut barang bukti berupa tiga karung kapuk randu dan sepeda motor yang digunakan pelaku untuk mencuri.
Kapolres Boyolali, AKBP Agus Suryo Nugroho, melalui Kapolsek Musuk, AKP Ahmad Yani, saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Dituturkan Kapolsek, pihaknya juga sudah menindaklanjuti kasus pencurian kapuk randu tersebut. Menurut Kapolsek, meski Triwono sempat dihajar warga, namun tidak menimbulkan luka serius.
Hal ini sebagai bahan pelajaran bahwa bagaimanapun juga mencuri itu tindakan tercela selain dilarang agama juga tidak baik untuk kesehatan, karena badan sakit semua babak belur dihajar massa. Mungkin klo kejadiannya di Pati akan lebih parah.
0 comments:
Posting Komentar