Karakteristik Serat Kapuk / Kapuk Fiber
>> Kamis, 01 Desember 2011
Sel kapuk randu seperti halnya sel kapas berbentuk memanjang, perbedaannya; pada sel kapuk tidak terdapat torsi, sehingga sel kapas hanya berupa lumen (rongga sel) yang dibatasi oleh dinding sel dengan lingkungan luar. Oleh karena itu sel kapuk mampu menyimpan udara sehingga baik digunakan sebagai bahan isolasi. Serat kapuk banyak digunakan sebagai bahan kasur atau bantal. Biasanya, kasur jika telah lama digunakan, maka sel-sel kapuknya akan terisi fluida yang berasal dari keringat kita, sehingga tidak empuk lagi. Oleh karena itu, kasur tersebut harus dijemur di bawah terik matahari, untuk menguapkan kadar kelembabannya, sehingga dapat dipakai kembali. Serat kapuk berasal dari sel epidermis dari kulit buah. Sel-sel ini mulai tumbuh kira-kira 16 hari sesudah pembungaan, yaitu waktu pembelahan sel telur dan ada kepastian buah tidak rontok. Serat yang sudah tua membentuk lumen yang kosong berdinding tipis dan terisi udara serta tertutup pada kedua ujungnya. Dindingnya licin dan dilapisi lapisan lilin sehingga serat kapuk sangat ringan dan mempunyai kemampuan mengisolasi panas dan suara. Dinding serat kapuk licin dan tidak terpilin sehingga serat kapuk tidak dapat dipintal menjadi benang karena antara serat yang satu dengan yang lain tidak melekat menjadi satu. Tapi seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah dijumpai adanya serat kapuk yang diubah menjadi benang kapuk murni dan benang kapuk yang dipadukan dengan serat alam lain. Kami berharap hal ini bisa memicu revolusi industri tekstil yang bukan tidak mungkin akan memperluas lapangan pekerjaan tapi tetap berwawasan lingkungan karena kalau nilai ekonomi kapuk meningkat maka akan memotivasi para petani untuk menanam pohon kapuk randu secara besar-besaran di Indonesia. Maju terus Agrobisnis Indonesia !
0 comments:
Posting Komentar