GO GREEN ?!, Sudahkah Kita Mulai Peduli Dengan Bumi
>> Minggu, 01 Mei 2011
Memperingati Hari Bumi Sedunia 22 April 2011
Dalam waktu senggang aku mencoba menggali ide untuk menulis, sambil menikmati secangkir kopi susu dan pisang goreng aku mencoba mengingat-ingat sesuatu, mungkin akan bermanfaat buat bangsaku, Indonesia. Beberapa bulan terakhir ini sangat terasa sekali panasnya suhu udara. Aku merasakan ini tidak seperti dahulu, sekarang teriknya sang surya sangat membakar kulitku terlebih siang hari, bagaimana tidak sekarang ini dimana-mana sudah jarang orang yang mau menanam pohon baik di kawasan hutan, di kebun, pinggiran sungai, pinggiran jalan baik itu dikota-kota besar, didaerah transisi antara kota dan desa bahkan didesa sekalipun. Padahal pohon mempunyai banyak fungsi bagi kelangsungan hidup manusia dengan lingkungannya. Ditambah lagi banyaknya permukaan tanah yang ditutupi dengan aspal dan beton sehingga air susah untuk meresap kedalam tanah. Polusi udara juga semakin meningkat dengan semakin banyaknya pabrik-pabrik indusri yang banyak mengeluarkan asap dari cerobongnya, kendaraan bermotor yang banyak mengeluarkan asap padahal asap tersebut banyak kandungan timbal (Pb) yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Kemudian lapisan ozon semakin menipis karena banyaknya kandungan zat-zat pencemar udara seperti CO2,CFC, dan lain-lain yang merusak lapisan ozon disebabkan karena banyaknya barang-barang yang mengandung zat-zat pencemar tersebut.
Saat ini banyak kita temui disekitar kita sungai-sungai yang kering, bahkan sumur-sumur warga banyak yang mengalami kekeringan. Masalah kekeringan sekarang ini menjadi perhatian bagi banyak warga, baik didesa dan dikota. Karena air adalah sumber kehidupan maka air sangat penting bagi kehidupan, tanpa air mustahil dibumi terdapat kehidupan. Untuk mengatasi masalah kekeringan tersebut banyak hal yang dapat dilakukan masyarakat, mulai dari membeli air bersih, menunggu bantuan air bersih dari pemerintah bahkan sampai cara yang lebih ekstrim yaitu dengan membuat sumur bor.
Jika dilihat dari segi ekonomi maka sumur bor lebih menguntungkan walapun mengeluarkan banyak biaya untuk pengeborannya tersebut. Pengeboran adalah pengambilan air bawah tanah dengan kedalam tertentu sehingga ketika musim kering tidak terjadi kekurangan air. Jika tindakan ini dilakukan oleh beribu-ribu masyarakat, maka akan membahayakan masyarakat itu sendiri kelak dikemudian hari. Bisa kita bayangkan, bumi kita yang bulat ini sekarang sudah banyak dipenuhi oleh bangunan-bangunan dan bermilyar-milyar manusia yang hidup diatasnya mengambil air dari bawah tanah secara besar-besaran.
Perlu kita ketahui bahwa bukan hanya air saja yang diambil dari bawah tanah, melainkan sumber daya alam lainnya yang secara terus diambil dan dikeruk disetiap detiknya, baik sumberdaya alam yang berupa air, minyak bumi, galian-galian bumi sampai pada tataran penggundulan hutan secara besar-besaran. Apakah suatu saat daratan ini tetap pada posisi ketinggiannya atau justru akan turun ketinggiannya dari permukaan tanah. Tentu hal tersebut perlu dipertanyakan. Sebagai informasi, Jakarta saat ini telah mengalami penurunan ketinggian tanah daratan tiap tahunnya, apakah ada masalah serupa di tempat atau daerah lain?
Jika hutan sudah banyak yang hilang karena aktivitas penebangan, pertambangan dalam sekala besar, maka kita harus bersiap-siap untuk menghadapi bencana alam seperti saat ini banyak terjadi kekeringan dimusim kering dan kebanjiran saat musim hujan. Perlu diketahui, lantai hutan yang terbuka akan meningkatkan intensitas cahaya matahari yang mengenai permukaan tanah sehingga menyebabkan kelembapan berkurang. Dengan berkurangnya kelembapan tanah, maka simpanan air didalam tanah juga akan berkurang. Jika banyak hutan yang dibabat maka laju terbukanya permukaan tanah akan meningkat sehingga kadar air dalam tanah juga akan berkurang akhirnya akan terjadi kekeringan. Jika pada waktu musim hujan banyak terjadi bencana banjir dimana-mana. Banjir terjadi karena banyak hal, antara lain hutan yang mulai habis karena dibabat sehingga resapan air kedalam tanah berkurang, sehingga air akan mengalir dengan deras dilantai hutan atau bisa disebut dengan run off . Selain itu banjir juga bisa diakibatkan karena rusaknya sungai, rusaknya sungai karena pendangkalan, saluran air yang mampat karena sampah,kemudian lebar dan dalamnya sungai tidak sesuai dengan debit air yang ada.
Pemanasan Global (Global Warm)
Istilah pemanasan global mungkin saat ini sudah tidak asing lagi di telinga kita. Karena kita bisa merasakan setiap harinya bahkan kita juga melakukan tindakan yang dapat memicu pemanasan global. Global warm atau pemanasan global adalah naiknya suhu udara bumi karena meningkatnya efek Gas Rumah Kaca (GRK). Gas Rumah Kaca (GRK) bukanlah karena kita banyak yang menggunakan rumah dari kaca, tetapi GRK adalah bahan atau zat yang berupa gas yang dapat merusak lapisan ozon seperti CFC, CO2, gas metan, N2O dan lain-lain. CFC banyak dikeluarkan oleh tehnologi seperti penggunaan AC (Air Conditioner) dalam skala besar seperti kulkas, AC rumah, mobil dan lain-lain. Sumbangan untuk CFC terbesar dihasilkan di negara maju dan Eropa Timur yaitu lebih dari 80 % konsumsi sedunia dan di udara dalam pemanasan global CFC menumbangkan gas berkisar 30 %. Carbon dioksida (CO2) dihasilkan oleh tehnologi seperti pabrik-pabrik industri, asap kendaraan bermotor atau transpor. Sumbangan CO2 di udara sebesar 50 %. Metan dan N2O biasa pada industri serat sintetik, industri ini terbanyak di negara-negara maju dan masing-masing gas pencemar tersebut masing-masing menyumbangkan kadar pencemaran di atmosfer kurang dari 10 %. Walaupun sebenarnya saat ini kita belum bisa terlepas dari kemajuan jaman dan tehnologi, karena dari tahun-ketahun manusia memberikan sumbangan yang besar terhadap perkembangan dan kemajuan suatu negara. Tetapi seharusnya kita sudah ada upaya untuk mengubah jaman dan tehnologi tanpa mengesampingkan dampak yang akan terjadi dilingkungan kita.
Dampak Pemanasan Global (Global Warm Effect)
Dengan adanya penambahan gas pencemar di udara dari waktu ke waktu maka sudah barang tentu akan terjadi dampak terhadap makhluk hidup dan kondisi bumi. Dampak tersebut dapat dirasakan secara langsung maupun tidak langsung. Dampak secara langsung dapat dirasakan dalam waktu yang cepat, sedangkan dampak tidak langsung dapat dirasakan dalam waktu yang lama yaitu jangka waktu bertahun-tahun bahkan berabad-abad kemudian. Dampak dibumi terjadi di daratan, di lautan maupun di udara. Dampak yang terjadi terhadap makhluk hidup antara lain dengan menyesuaikan diri terhadap lingkungannya atau mati karena tidak bisa beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang terjadi.
Sekarang ini kita bisa merasakan melalui tanda-tanda yang pemanasan globlal. Pada skala geologik perubahan meningkatnya suhu udara sangat drastis yaitu bertambahnya kondisi panas yang cukup tinggi. Saat ini kita bisa merasakan bagaimana suhu udara di siang hari terasa menyengat walaupun kita sudah berada di dalam rumah atau di suatu gedung. Radiasi panas matahari juga terasa sampai pada lingkungan kita yang kemudian berdampak pada banyak tumbuh-tumbuhan yang mati karena saking panasnya suhu udara. Selain itu kadar O2 diudarajuga akan berkurang drastis, sehingga banyak makhluk hidup yang sukar untuk bernafas bahkan seandainya masih dapat bernafas maka yang dihirup adalah udara tercemar.
Bisa ditambahkan bahwa dampak lain yaitu akan banyak makhluk hidup yang bermigrasi atau berpindah ketempat lain yang dirasa cocok. Tetapi migrasi juga mengalami banyak halangan, seperti Indonesia terdiri dari beberapa pulau yang dipisahkan oleh lautan, maka lautan juga merupakan penghalang untuk bermigrasi. Bagi makhluk hidup yang bisa dan berhasil bermigrasipun juga mengalami masalah karena mereka keluar dari daerah tempat biasa hidup kemudian beradaptasi dengan lingkungan baru, kalau bisa beradaptasi berarti bisa hidup dan bila tidak beradaptasi maka akan mati.
Dampak pemanasan global yang lain yaitu naiknya permukaan laut. Dengan naiknya permukaan air laut juga akan menyebabkan kepunahan jenis makhluk hidup di daerah pantai dan sekitarnya. Dan bisa diperkirakan daratan akan bisa ditenggelamkan oleh lautan sehingga luas daratan akan berkurang.
Kapuk Varietas Togo B Sebagai Penghijauan Dan Hutan Tanaman Industri
Kita diwajibkan berikhtiar untuk mengatasi musibah dengan menyelamatkan tanah dan air melalui penghijauan. Salah satu tindakan nyata, telah dilakukan penghijauan melalui “GERAKAN PEREMPUAN MENANAM DAN PELIHARA 10 JUTA POHON” yang dicanangkan oleh Ibu Presiden R.I kala itu. Bila 10 juta pohon menggunakan jarak tanam 10m x 10m maka lahan yang dihijauakn mencapai 10000 ha. Untuk mendukung program penghijauan tersebut dicarilah tanaman yang berfunsi ganda sebagai tanaman penghijaun, dan memberikan nilai ekonomi, berupa produksi yang dihasilkan. Tanaman yang mempunyai manfaat ganda tersebut antara lain Kapuk Varietas Togo B yang telah dilepas oleh Mentri Pertanian berdasarkan SK No. 107/KPTS/SR.120/2/2007.
Mengapa varietas ini cocok bagi penghijauan? Karena Varietas Kapuk Togo B sejumlah keunggulan antara lain cabangnya tidak lepas (luruh) dan membentuk sudut. Umurnya dapat mencapai puluhan tahun. Pertumbuhan kanopi cepat pada umur 10 tahun mencapai 15,0 m dengan lingkar batang 1,50 m, sangat cocok untuk mengatasi lahan kritis. Perakaran kuat,.pertumbuhan kesamping dapat mencapai 15,0 m, sangat cocok untuk tujuan konservasi lahan. Produksi setelah umur 10 tahun dapat mencapai 2500 glondong/pohon/tahun atau senilai Rp 1875000,-/pohon/tahun.
Hasil samping berupa : Kulit, biji, ganung, dan bunga kapuk dimanfaatkan untuk pengembalaan lebah madu mempunyai nilai ekonomi yang sangat tinggi. Warna serat putih mengkilat seperti kapuk jawa, sangat laku di pasaran. Buah tidak pecah dipohon, sehingga glondong (buah kapuk) bisa diselamatkan walaupun panennya terlambat dan tidak menyebabkan polusi. Tahan terhadap benalu, tanaman tidak mudah rusak.
Melihat keunggulan di atas wajar jika Kapuk Varietas Togo B layak dijadikan tanaman untuk usaha penghijauan khususnya di daerah yang memiliki lahan-lahan kritis yang relatif luas. Disamping sebagai tanaman penghijauan dapat juga dijadikan tanaman produksi dengan nilai ekonomi yang menguntungkan.
Mengapa varietas ini cocok bagi penghijauan? Karena Varietas Kapuk Togo B sejumlah keunggulan antara lain cabangnya tidak lepas (luruh) dan membentuk sudut. Umurnya dapat mencapai puluhan tahun. Pertumbuhan kanopi cepat pada umur 10 tahun mencapai 15,0 m dengan lingkar batang 1,50 m, sangat cocok untuk mengatasi lahan kritis. Perakaran kuat,.pertumbuhan kesamping dapat mencapai 15,0 m, sangat cocok untuk tujuan konservasi lahan. Produksi setelah umur 10 tahun dapat mencapai 2500 glondong/pohon/tahun atau senilai Rp 1875000,-/pohon/tahun.
Hasil samping berupa : Kulit, biji, ganung, dan bunga kapuk dimanfaatkan untuk pengembalaan lebah madu mempunyai nilai ekonomi yang sangat tinggi. Warna serat putih mengkilat seperti kapuk jawa, sangat laku di pasaran. Buah tidak pecah dipohon, sehingga glondong (buah kapuk) bisa diselamatkan walaupun panennya terlambat dan tidak menyebabkan polusi. Tahan terhadap benalu, tanaman tidak mudah rusak.
Melihat keunggulan di atas wajar jika Kapuk Varietas Togo B layak dijadikan tanaman untuk usaha penghijauan khususnya di daerah yang memiliki lahan-lahan kritis yang relatif luas. Disamping sebagai tanaman penghijauan dapat juga dijadikan tanaman produksi dengan nilai ekonomi yang menguntungkan.
PERSPEKTIF
Menilik kembali sebuah komoditas yang dipandang sebelah mata oleh sebagian orang, dan mengubahnya menjadi produk teknik dengan nilai tambah sangat tinggi dan berkualitas ekspor.
WHAT?
Indonesia merupakan salah satu pengekspor serat kapuk di dunia, namun di dalam negeri sendiri, kapuk hanya dimanfaatkan untuk isi kasur. Padahal, kapuk merupakan sumber serat alam yang dapat digunakan sebagai material beragam produk.
Kapuk mempunyai densitas amat rendah, mempunyai sifat yang fleksibel mudah diurai, dan dapat dipadatkan. Selain itu Kapuk mempunyai sifat konduktivitas panas yang rendah, dapat meredam suara, dan dapat meredam gaya bentur (impact force).
Serat kapuk memiliki lapisan semacam lilin (wax) yang dengan proses tekan panas dapat berfungsi sebagai perekat dalam menghasilkan lempeng kapuk multi guna, atau dibentuk sesuai keperluan untuk keperluan teknis tertentu.
Kapuk mempunyai densitas amat rendah, mempunyai sifat yang fleksibel mudah diurai, dan dapat dipadatkan. Selain itu Kapuk mempunyai sifat konduktivitas panas yang rendah, dapat meredam suara, dan dapat meredam gaya bentur (impact force).
Serat kapuk memiliki lapisan semacam lilin (wax) yang dengan proses tekan panas dapat berfungsi sebagai perekat dalam menghasilkan lempeng kapuk multi guna, atau dibentuk sesuai keperluan untuk keperluan teknis tertentu.
WHY?
Keunggulan:
1. Berguna untuk konstruksi seperti ruang kedap suara dan piranti otomatis
2. Bahan banyak ditemukan di Indonesia dan mudah diperbarui (renewable)
3. Meningkatnya kembali nilai ekonomis kapuk
4. Ramah lingkungan dan mudah diurai olen tanah.
Potensi Aplikasi:
Tepat untuk industri bahan bangunan dan industri penunjang otomotif
Kata Penutup
Untuk saat ini kita hidup di negara Indonesia yang terletak didaerah tropik, maka seyogyanya harus berupaya keras untuk mengurangi kerusakan hutan dan pembangunan industri yang tidak menunjang kelestarian lingkungan. Hutan Tanaman Industri kalau berkembang pesat akan menjadi terobosan nyata bagi Indonesia untuk menghadapi pasar global dunia. Karena kita selama ini dituding oleh negara-negara Eropa dan Asia tentang kerusakan lingkungan dan kerusakan hutan yang luar biasa cepatnya. Padahal mereka juga memberikan sumbangan gas CO2 bahkan gas CFC yang begitu besar. Maka kita hanya terkena dampaknya dan mereka juga tidak mengurangi sumbangan gas yang telah dihasilkan tiap harinya.
Maka saat ini yang sudah kita rasakan begitu dasyatnya suhu udara yang begitu panas, maka kita harus memperbaiki lingkungan kita dan hutan kita serta mengurangi tehnologi yang merusak lingkungan. Kita tidak perlu menunggu sampai rusaknya lingkungan kita, bisa saja nanti akan menjadi gersang bak gurun pasir. Perlunya kesadaran untuk mendukung bentuk industri - industri yang berwawasan lingkungan harus ditunjang dengan kemauan dari diri sendiri baik kita sebagai pelaku maupun konsumen dari industri tersebut, semua untuk menciptakan suasana lingkungan yang sehat dan lestari. Salah satunya bisa dengan menanam pohon “lebih baik kita merawat, menjaga pohon yang sudah ada dan menanam pohon kembali daripada kita menebangnya”
0 comments:
Posting Komentar