Pemanfaatan Biji Dan Bungkil Kapuk Sebagai Bahan Baku Minyak Goreng
>> Jumat, 04 Juni 2010
Hasil biji kapuk kira-kira dua kali lipat berat serat. Di Jawa sebagian biji diproses menjadi minyak, yang dimanfaatkan sebagai bahan baku sabun, dan sebagian lagi untuk minyak goreng.
Minyak kapuk berwarna kuning dan tidak berbau dan rasanya tawar. Kandungan asam lemak, sama dengan minyak biji kapas, sementara persentase asam linoleat lebih rendah. Persentase minyaknya sekitar 22-25%. Bungkil hasil pengepresan digunakan sebagai bahan pupuk karena kandungan Nitrogen 4-5% dan 2% asam fosfat. Kegunaan bungkil yang pokok untuk makanan ternak, kekurangannya kulit biji tidak mudah dicernak. Cara mengatasi bungkil tersebut dicampur dengan bahan makanan lainnya. Bungkil mengandung 13% air, 6% abu, 20% serat kasar, 6% lemak, 29% protein dan 20% karbohidrat.
Selanjutnya Sahid et al. (2000) mengadakan pengamatan pada beberapa pabrik pemroses biji kapuk yang hasilnya disajikan pada skema di bawah. Biji kapuk sebagai hasil samping, dapat dimanfaatkan untuk diambil minyaknya. Umumnya minyak kapuk dicampur dengan minyak dari biji yang lain seperti minyak sawit atau kelapa. Adanya variasi asal biji mengakibatkan kebersihannya tidak seragam.
Untuk mengatasi keadaan tersebut, biji kapuk yang belum bersih ditampung di alat pengayak yang memisahkan biji bersih dengan serat yang tercampur biji. Biji yang sudah bersih masuk ke alat pengepres 1, dihasilkan minyak dan bungkil 1. Bungkil 1 masih mengandung minyak karenanya dilakukan pengepresan kedua. Berdasarkan pengamatan kandungan minyak pada bungkil II, sangat rendah. Minyak pada pengepresan I dan II ditampung kemudian disaring dan minyak yang dihasilkan cukup jernih dengan rendemen sekitar 11-13%.
Bungkil II yang berupa lempengan sebelum masuk ke mesin penggilingan dihancurkan dengan cara ditumbuk sehingga berupa lempengan kecil, dan selanjutnya digiling. Bungkil yang sudah digiling berupa tepung kandungan proteinnya cukup tinggi, mencapai 24% (Budi Saroso, 1992). Tingginya kandungan protein menyebabkan harga jualnya cukup baik yaitu Rp. 1450,-/kg. Tepung bungkil kapuk banyak dimanfaatkan oleh pengusaha pakan ternak. Tepung tersebut dicampur dengan bahan lain sehingga diperoleh ramuan pakan ternak (unggas) yang sangat baik. Perusahaan yang telah memanfaatkan tepung biji kapuk antara lain Perusahaan Pakan Ternak Comfeed dan INKUD.
Referensi
Sahid, M., Budi Saroso, Mukani dan Buadi. 2000. Diversifikasi hasil, pengolahan hasil utama dan hasil samping tanaman kapuk. Prosiding Pertemuan Komisi Penelitian Pertanian Bidang Perkebunan 220-227.
0 comments:
Posting Komentar