Menanam Pohon Dan Menuai Rejeki
>> Sabtu, 01 Oktober 2011
Pemanasan global
merupakan dampak dari aktivias manusia terutama dalam penggunaan bahan bakar
fosil yang tidak terkendali serta perubahan penggunaan lahan. Ambil contoh saja daerah Kalimantan Barat, beberapa bulan lalu Gubernur
Kalbar mengatakan, bahwa permasalahan lain adalah terjadinya, degradasi hutan,
penjarahan hutan, alih fungsi lahan dan kebakaran hutan, sehingga deforestrasi
hutan terus meningkat, dimana secara nasional tercatat mencapai rata-rata 1,08
juta Ha per tahun. Kemudian, berdasarkan master plan rehabilitasi hutan
dan lahan (RHL) di wilayah Provinsi Kalimantan Barat saat ini terdapat lahan
kritis kurang lebih 5,1 juta Ha, yaitu berada di dalam kawasan hutan seluas 2,1
juta Ha dan di luar kawasan hutan seluas 2,9 juta Ha.
"Kita menyadari
bahwa upaya rehabilitasi hutan dan lahan sampai saat ini belum mampu memulihkan
seluruh lahan yang rusak," katanya. Untuk mengantisipasi hal tersebut,
wilayah Kalbar sendiri telah melakukan penanaman pohon guna mengantisipasi
dampak pemanasan global tersebut, Departemen Kehutanan menyumbang 25 ribu
batang dan melalui BP DAS Kapuas sebanyak 20 ribu batang. Seluruh
kabupaten dan Kota
se Kalimantan Barat juga melaksanakan kegiatan penanaman serentak dengan jumlah
bibit sebanyak 263.700 batang. Rehabilitasi hutan dan lahan pentingnya
karena menjaga ekosistem lingkungan hidup sangat penting. “Saya hanya ingin
mengingatkan kembali, bahwa kondisi kawasan hutan di Kalimantan Barat saat ini
sudah dalam kondisi terdegradasi. Sehingga upaya untuk melakukan rehabilitasi
terhadap hutan dan lahan sudah sangat mendesak untuk diwujudkan bersama,” kata
dia.
Sebagai orang nomor
satu di Kalbar saat ini sangat berharap, seluruh masyarakat dapat menjadi
motivator dan penggerak penyelamat lingkungan. Sehingga gerakan menanam dan
memelihara pohon menjadi suatu gerakan yang solid dan bergulir serta terus
membesar, yang pada gilirannya akan berdampak pada perbaikan kualitas
lingkungan dan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat secara keseluruhan.
Oleh karena itu, kami menawarkan strategi yang menciptakan iklim kondusif bagi tumbuhnya upaya-upaya
rehabilitasi dan konservasi hutan oleh masyarakat.
Menteri Riset dan
Teknologi Republik Indonesia
memandang penting, penanaman pohon, yang dilakukan secara serempak di Indonesia .
Sebab dengan cara ini, Indonesia telah mampu menyelamatkan paru-paru dunia,
yakni hutan.Menurutnya bumi saat ini tengah menghadapi beberapa ancaman global,
seperti erosi, polusi dan rusaknya lingkungan alam, kepunahan dan hilangnya
beberapa jenis flora dan fauna, pemanasan global, kebakaran lahan dan hutan,
masalah sampah, dan ledakan penduduk.Aksi penanaman pohon serentak di Indonesia
dan Pekan Pemeliharan pohon, menurutnya telah mengarah pada suatu partisipasi
yang didorong kesadaran, kemauan dan tanggung jawab sebagai warga negara
Indonesia.
Alasan dari kegiatan
ini, Indonesia
memiliki peran yang penting dalam isu perubahan iklim global dalam kaitannya
dengan keadaan sumber daya hutan, yang dinilai memiliki peran sebagai
penyimpan, penyerap ,dan sumber emisi karbon.
"Sebagai
volunteer kita bertekad untuk turut mengurangi emisi gas rumah kaca, upaya yang
kita lakukan salah satunya dengan menanam pohon. Makin banyak kita memelihara
pohon maka pohon-pohon ini berubah menjadi hutan yang mampu menyerap gas-gas
rumah kaca itu," kata dia kepada wartawan.
Oleh karena itu, jelas kebijakan pemerintah dalam pengelolaan hutan agar dapat diperhatikan, karena manfaatnya sebagai paru-paru dunia dan penyuplai oksigen. Saat ini pemanasan global telah menjadi sorotan utama berbagai masyarakat dunia, terutama negara yang mengalami industrialisasi dan pola konsumsi yang tinggi.
Oleh karena itu, jelas kebijakan pemerintah dalam pengelolaan hutan agar dapat diperhatikan, karena manfaatnya sebagai paru-paru dunia dan penyuplai oksigen. Saat ini pemanasan global telah menjadi sorotan utama berbagai masyarakat dunia, terutama negara yang mengalami industrialisasi dan pola konsumsi yang tinggi.
Perubahan iklim akibat
pemanasan global, pemicu utamanya adalah meningkatnya emisi karbon, akibat
penggunaan energi fosil, seperti bahan bakar minyak, batubara atau bahan yang
tidak dapat diperbaharui. Dampak pemanasan global ini dapat dirasakan secara
keseluruhan oleh seluruh dunia saat ini adalah perubahan iklim, yaitu makin
panjangnya musim panas dan makin pendek musim hujan, hingga terjadi gagal
panen. Akibatnya, hal ini akan mengancam produktivitas dan kesejahteraan
petani.
Here is what the environmental mission statement reads:
We are dedicated to contributing to a sustainable future for our planet through:
Commitment to the 3 “R’s”
Reduce consumption, waste and pollution
Reuse what we have
Recycle everything we can
Conserving energy, water, and other natural resources
Compliance with all enviornmental regulations
Striving to buy, sell, and use environmentally friendly products
Educating employees, customers and other businesses
Together we can make a difference…
Kami berharap ini akan menjadi warisan yang sangat berharga dan tak ternilai bagi anak cucu kita di kemudian hari, inilah saatnya kita bersatu untuk mewujudkan itu dengan tindakan yang lebih nyata.
Here is what the environmental mission statement reads:
We are dedicated to contributing to a sustainable future for our planet through:
Commitment to the 3 “R’s”
Reduce consumption, waste and pollution
Reuse what we have
Recycle everything we can
Conserving energy, water, and other natural resources
Compliance with all enviornmental regulations
Striving to buy, sell, and use environmentally friendly products
Educating employees, customers and other businesses
Together we can make a difference…
Kami berharap ini akan menjadi warisan yang sangat berharga dan tak ternilai bagi anak cucu kita di kemudian hari, inilah saatnya kita bersatu untuk mewujudkan itu dengan tindakan yang lebih nyata.
0 comments:
Posting Komentar