KAMI SUKA MEMBINA KERJASAMA | KAMI MENJAGA KUALITAS PRODUK | KEPUASAN ANDA ADALAH PRIORITAS KAMI | HOTLINE CALL: (+62) 08562700040



Proses Kimia Minyak Nabati

>> Minggu, 19 Juni 2011

KEGUNAAN :

Sebagai bahan : minyak goreng, bahan baku margarin, makanan, kue, dan sebagainya.








kandungan terbesar adalah lemak, yang berfungsi untuk:
1) sumber energi
2) pembawa vitamin A,D,E,K
3) mengandung asam lemak esensial terutama asam lemak tak jenuh


Bahan baku industri lain :
- sabun – cat – vernish
- kosmetik (sampo. Lipstik dll) – pelumas

BAHAN BAKU
Biji-bijian atau buah-buahan, yang memiliki nilai ekonomis :
- kelapa
- kelapa sawit
- jagung
- jarak
- olive (zaitun)
- kacang tanah
- biji kapuk
- biji kapas

PENGGOLONGAN MINYAK
Golongan jenuh
- tidak memiliki ikatan rangkap
- misal asam stearat (C17H35COOH)
Golongan monoolefinik
- memiliki 1 ikatan rangkap
- misal asam oleat (C17H33COOH)
Golongan poliolefinik
- memiliki 2 ikatan rangkap
- misal asam linoleat (C17H31COOH),
- asam linolenat (C17H29COOH)
Minyak alamiah mengandung campuran asam lemak yang tersusun tidak hanya oleh satu macam asam lemak, tetapi oleh 2 atau 3 macam asam lemak.

PERBEDAAN ANTARA MINYAK DAN LEMAK
Minyak :
  1. Pada suhu kamar berbentuk cair
  2. Banyak mengandung asam lemak tak jenuh
Lemak :
  1. Pada suhu kamar berbentuk padat
  2. Banyak mengandung asam lemak jenuh dengan rantai C panjang
  3. Catatan Asam lemak jenuh dengan rantai C pendek berbentuk cair

PROSES PRODUKSI MINYAK NABATI
Minyak kasar (minyak mentah = crude oil)
Perbaikan kualitas
- Rafinasi
- Fraksinasi
- Interesterifikasi

Cara memperoleh minyak kasar
Ada 2 cara :
1. press hidrolik : sisa minyak 5 – 7 %
    screw press : sisa minyak 4–6%
2. ekstraksi : sisa minyak ± 1 %
dengan pelarut : 
- hexan
- trichloro ethylene
- benzene
Hasil minyak kasar (crude oil) harus diolah lagi untuk mendapatkan kualitas minyak yang lebih baik

RAFINASI
Tujuan :
untuk menghilangkan kotoran dan bau yang tidak enak
Macam-macam proses :
a. Degumming
b. Netralisasi
c. Bleaching
d. Deodorisasi

Proses-proses dalam Rafinasi
  • Degumming
- Tujuan : untuk menghilangkan zat-zat terlarut/ koloid (resin gum, protein, fosfatida dalam minyak)
Cara :
Dengan penambahan asam (H3PO4, H2SO4 dsb) untuk membentuk flok-flok zat terlarut dan koagulasi koloid.
  • Netralisasi
- Tujuan : Untuk menghilangkan asam lemak bebas (FFA) yang dapat menimbulkan bau tengik
Cara :
- dengan menambah soda kaustik (proses penyabunan), juga untuk decolorisasi
- dengan destilasi uap dapat mereduksi FFA sampai tersisa 0,01 – 0,03 %
Proses-proses dalam Rafinasi
  • Bleaching
- Tujuan : untuk menghilangkan zat warna yang terlarut/terdispersi
- warna berasal bawaan bahan baku
a. Caratinoid (merah dan kuning)
b. Klorofil dan peptin (hijau)
- Cara :
a. Absorbsi dengan norit atau tanah pemucat
b. Secara kimia dengan prinsip reaksi oksidasi
c. Hidrogenasi & pemanasan
Proses-proses dalam Rafinasi
  • Deodorisasi
- Tujuan : untuk menghilangkan rasa dan bau yang tidak dikehendaki (0,001 – 0,1%), yang berasal dari karbohidrat tak jenuh, FFA dengan MR rendah, atau senyawa- senyawa aldehid dan keton
- cara : dengan destilasi uap

FRAKSIONASI
Tujuan : untuk memisahkan fraksi cair (minyak) dan fraksi padat (lemak)
Fraksi cair mengandung olein
Fraksi padat mengandung stearin
Cara :
a. Tanpa pelarut (fraksionasi kering)
b. Dengan pelarut (fraksionasi basah)
c. Dengan larutan deterjen (sodium lauryl sulfat)
Cara-cara Fraksionasi

Fraksionasi tanpa pelarut
Minyak dipanaskan sampai 700 C kemudian didinginkan dan suhu dipertahankan pada 500 C selama 24 jam
Fraksionasi dengan pelarut
Cara : dengan ditambahkan pelarut ke dalam minyak, kemudian diaduk perlahan-lahan sampai diperoleh fasa cair dan fasa padat
Bag atas : Fasa cair (campuran antara olein & pelarut) dipisahkan dengan destilasi
Bag bawah : Fasa padat (stearin)
Fraksionasi dengan larutan deterjen
* secara prinsip = fraksionasi kering, hanya ditambahkan deterjen untuk aksi pembasahan (wetting action)
* waktu pendinginan lebih cepat dan hasil pemisahan lebih baik

INTERESTERIFIKASI
Tujuan : untuk mengubah titik cair lemak
Prinsip :
jika lemak dipanaskan dengan adanya suatu katalisator (biasanya Natrium Ethoxida atau Natrium Methoxida) sampai temperatur 110 – 1600C, maka gugusan asam lemak dapat berubah posisi.
Dengan interesterifikasi ini, maka asam lemak jenuhnya dapat diubah menjadi asam lemak tak jenuh.

Read more...

Cara Menyamarkan/Menghilangkan Bekas Luka dengan Daun Randu (Kapuk)

>> Jumat, 03 Juni 2011


Bekas luka pada kulit memang sangat mengganggu karena dapat menimbulkan noda atau cacat yang merusak kehalusan dan penampilan kulit apalagi bila terdapat di bagian wajah. Penampilan pun bisa menjadi tidak menarik lagi karenanya. Untuk menghilangkan bekas luka cukup sulit dan kadang diperlukan biaya dan obat-obatan medis yang mahal harganya. Padahal ada cara mudah dan alami agar bekas luka cepat hilang.

Salah satu cara secara alami dengan menggunakan daun kapok alias daun randu. Cara melakukannya yaitu dengan membersihkan bagian tubuh kita yang terdapat bekas luka dengan air hangat. Kemudian ambil beberapa daun kapok lalu gosok berulang-ulang pada bekas luka, kemudian dibersihkan dengan sabun. Bila dilakukan secara rutin setiap hari, bekas luka pun mudah-mudahan dapat segera hilang. Selamat mencoba semoga bekas luka atau bekas koreng anda cepat hilang.

Read more...
Powered By Blogger
JANGAN SALAH MEMILIH DALAM BERBISNIS | ANDA LAYAK MENDAPATKAN PRODUK TERBAIK | HUBUNGI : ARIF MULYADI (+62) 08562700040