KAMI SUKA MEMBINA KERJASAMA | KAMI MENJAGA KUALITAS PRODUK | KEPUASAN ANDA ADALAH PRIORITAS KAMI | HOTLINE CALL: (+62) 08562700040



Ekspor Biji Kapuk ke Korea Selatan 2010

>> Jumat, 24 Desember 2010

Perusahaan Daerah (Perusda) Baji Minasa, Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali melakukan ekspor 75 ton biji kapuk ke Korea Selatan (Korsel).

Direktur Operasional Perusda Baji Minasa, Ir Arifuddin usai melepas ekspor tahap kedua selama Januari mengatakan, pihaknya mengupayakan ekspor sebanyak tiga kali hingga akhir Januari 2010 dengan total ekspor 225 ton (15 kontainer). Ekspor yang dilakukan Perusda Baji Minasa, merupakan tindak lanjut dari kerjasama yang ditandatangani pada HUT ke-755 Kabupaten Bantaeng, 7 Desember 2009 antara Perusda dengan perusahaan Korea Mirae Tech Co.Ltd.

Ia berharap, melalui kerjasama yang sudah diwujudkan dalam bentuk ekspor ini dapat memeberi nilai tambah kepada masyarakat, terutama para pengumpul biji kapuk yang ada di daerah ini sebab biji kapuk selama ini terbuang percuma dan cenderung menjadi limbah. Dia mengakui, untuk memenuhi kebutuhan biji kapuk negeri ginseng tersebut, Perusda Baji Minasa tak hanya menerima biji kapuk dari Kabupaten Bantaeng saja tetapi juga dari beberapa daerah lainnya, termasuk dari Sulawesi Utara, Tengah dan Barat.

Khusus biji kapuk yang sudah diekspor sebanyak 10 kontainer (150 ton), Arifuddin mengatakan, berasal dari Mamuju (Sulbar), Bone, Soppeng, Jeneponto dan Bantaeng. "Kami juga tetap membuka diri kepada para pengumpul yang berminat memasukkan biji kapuk agar menghubungi Perusda Baji Minasa," ucapnya di pelabuhan Makassar, Minggu (17/1).

Selain melakukan ekspor biji kapuk, Perusda Baji Minasa juga ditunjuk menjadi pemasok tunggal pengadaan bahan baku ikan untuk industri pengolahan ikan PT Global Seafood Internasional Indonesia (GSII) yang berpangkalan di Kabupaten Bantaeng. Bersamaan dengan pelepasan ekspor biji kapuk, Perusda juga memasok ikan sebanyak tiga ton untuk kebutuhan produk perdana setelah perusahaan kerjasama Jepang itu melakukan uji coba produksi beberapa waktu lalu.

Bila industri pengolahan ikan tersebut sudah berjalan normal, Perusda aka menambah pasokannya menjadi lima ton/hari. Ia mengakui, masih kurangnya pasokan ikan ke perusahaan pengolahan tersebut, terkait kondisi cuaca Indonesia dan keterampilan tenaga kerja yang masih memerlukan banyak latihan. "Bila cuaca kembali normal dan tenaga kerja PT GSII semakin terampil, pasokan ikan akan ditambah sesuai kebutuhan sebanyak 10 ton/hari," tambahnya.

Untuk menunjang rencana pasokan sebanyak itu, Perusda sudah melakukan kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Selayar, pengusaha ikan di Makassar, Bulukumba, Sinjai, Kota Baru Kalimantan dan beberapa daerah lainnya.

Khusus untuk komoditas talas, Perusda Baji Minasa bersama pihak Jepang (Mitamura) sudah melihat kondisi penanaman talas di berbagai tempat. Beberapa hektar lahan sudah siap panen, namun jumlahnya masih terbatas sehingga diharapkan mulai Maret produksi talas sudah bisa diolah menjadi komoditi ekspor. "Kita berharap, Maret juga sudah bisa dilakukan ekspor perdana talas ke Jepang," jelas Arifuddin seraya mengemukakan kegiatan Perusda yang juga sudah berjalan yakni penyaluran pupuk dan pembibitan tanaman penghijauan. (Ant)

Read more...

Jamur Tingkatkan Kekebalan Tubuh

>> Rabu, 22 Desember 2010

Pola makan dan asupan nutrisi yang tak benar adalah salah satu penyebab rendahnya sistem kekebalan tubuh. Jangan abaikan kondisi ini. Sistem kekebalan tubuh yang buruk membuat tubuh mudah lelah dan rentan terserang penyakit.
Ada cara mudah untuk mempertahankan sistem kekebalan tubuh. Pilih beberapa sumber makanan yang mengandung nutrisi penting untuk tubuh.
Jamur adalah makanan yang cukup populer untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. "Penelitian menunjukkan bahwa jamur meningkatkan produksi dan aktivitas sel darah putih. Ini sangat baik bila tubuh mengalami infeksi,” kata Douglas Schar, Direktur Institute of Herbal Medicine di Washington DC, AS.
Salah satu jamur termahal, shiitake, adalah yang memiliki nutrisi paling baik untuk kekebalan tubuh. Jamur maitake juga memiliki manfaat yang sama. Anda bisa mengolahnya sesuai menu favorit Anda. Semua itu akan tercapai jika media pembudidayaannya didukung dengan suplay nutrisi yg cukup, salah satunya yaitu dengan media bungkil biji kapuk selain harga relatif murah juga mengandung protein cukup tinggi maka kualitas jamur akan lebih baik.
Selain itu, makanan mengandung zinc dan antioksidan juga cukup baik untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Zinc membantu tubuh meningkatkan kemampuan mencegah peradangan dan in feksi. Zinc membantu tubuh memproduksi sel darah putih yang menjadi tameng dari berbagai virus, kuman, dan bakteri. Sedangkan antioksidan berperan melindungi sel tubuh dari kerusakan.
Sumber pangan yang kaya kandungan zinc antara lain daging sapi, tiram, daging unggas, susu, dan yogurt. Sementara antioksidan bisa diperoleh melalui konsumsi teh. Teh hijau dan teh hitam kaya kandungan polifenol yang merupakan antioksidan yang baik.

Read more...

Gudang Kapuk Di Desa Karaban, Ludes Terbakar

>> Rabu, 15 Desember 2010

pasfmpati.com (Pati, Gabus) - Sebuah gudang kapuk di Desa Karaban Kecamatan Gabus, terbakar, Senin malam, 27 September 2010. Akibat kebakaran tersebut, pemilik gudang kapuk diperkirakan menderita kerugian hingga ratusan juta rupiah.

Gudang kapuk yang ludes terbakar tersebut, milik Habib berusia 45 tahun warga Desa Karaban RT 04 / RW 05 Kecamatan Gabus. Kebakaran yang meludeskan 500 bal kapuk itu, akibat arus pendek.

Menurut Kasi PMD Kecamatan Gabus Warsito SPd, kebarakan gudang kapuk tersebut, terjadi sekitar jam 20:30. Karena bahan kapuk yang mudah terbakar, api baru dapat dipadamkan pada Selasa dinihari, 28 September 2010, sekitar jam 03:00.

9 unit pemadam kebakaran dari DPU, Pabrik Kacang Garuda, dan Bakorwil Pati terlibat langsung untuk memadamkan korban api, agar tidak menjalar kepermukiman penduduk.

Dalam kebakaran tersebut, tidak ada korban jiwa, namun kerugian material berupa gudang kapuk berukuran 75 x 7 m2 beserta isinya mencapai ratusan juta rupiah.(*)

Read more...

Kapuk Randu Nana Miyagi

>> Rabu, 01 Desember 2010


Apa bedanya kapas dan kapuk? Mungkin, selintas dipikiran kita keduanya sama tapi ternyata berbeda. Bertanyalah pada Nana Miyagi, seniman tekstil yang menggelar pameran Kapuk Randu di Kedai Kebun Tirtodipuran dari tanggal 8 Februari – 11 Maret 2006. Kapuk randu menjadi pilihan Nana Miyagi karena tumbuhan ini sangat bermanfaat terutama bagi kehidupan masyarakat Jawa.

Tahun 2003, awal perjumpaannya dengan pohon Kapuk Randu memicunya untuk melakukan penelitian dengan serangkaian kegiatan meliputi penelitian objek, wawancara dan pengumpulan data. Ia tidak menemui kesulitan yang berarti dalam mencari pohon kapuk randu di Jogja dan Jawa Tengah. Selama 1 tahun, Nana ditemai suaminya Eddi C. menjelajahi daerah dan desa-desa seperti Jepara, Muntilan, Beran, Karaban, Gembong, Tayu untuk memperoleh pohon kapuk randu.

Staf pengajar jurusan tekstil Okinawa University Jepang ini mengatakan bahwa kapuk randu bisa dikembangkan sebagai bahan dasar barang-barang yang membutuhkan serat. Meskipun selama ini masyarakat Jogja lebih mengenal kapas penghasil katun ketimbang kapuk. "Kapuk mudah ditemui dan sangat menarik untuk diteliti," ujarnya.

Saat ini selain kesibukan pameran, Nana Miyagi sedang mempersiapkan tenunan kapuk randu untuk di tes di laboratorium tekstil di Jepang. "Oktober mendatang, tenunan akan dikirim untuk quality test," jelasnya. Seluruh proses pengerjaan tenunan kapuk randu tidak memakai alat bermesin tetapi hand made.

Saat ditemui di studio asrinya di Desa Wonorejo, Sariharjo, Ngaglik, Sleman terlihat aktivitas memilah kapuk dengan sisir tradisional. Nana mengajari sendiri 3 orang pegawainya dengan ilmu yang dimilikinya, proses eksperimen dan belajar dari buku-buku tentang kapuk randu. Selain pameran, Nana dulu juga mengadakan workshop memintal benang kapuk randu pada hari Minggu, 26 Februari 2006 pukul 16.00-18.00 WIB. Bagi yang berminat, harap segera mendaftar karena tempat terbatas.

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumberdaya alam, orang-orang bilang "gemah ripah loh jinawi", sungguh akan sangat disayangkan bila bangsa ini tidak peduli dan tidak mengerti akan manfaat kekayaan alam ini. Dalam era globalisasi, ini adalah peluang besar sekaligus tantangan bagi bangsa Indonesia untuk membangun teknologi di sektor industri untuk mendukung guna meningkatkan nilai ekonomis produk, bukan tidak mungkin suatu saat nanti Indonesia akan menjadi negara pengekspor serat kapuk terbesar di dunia.



Read more...

Pengaruh Pemberian Konsentrat Yang Mengandung Bungkil Biji Kapuk Pada Sapi Perah Holstein

>> Jumat, 26 November 2010

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bungkil biji kapuk(BBK) tanpa dan dengan pemanasan oven suhu 1460C selama 30 menit masing-masing30% dalam konsentrat terhadap kecernaan ransum, produk fermentasi dan jumlah protozoa rumen sapi perah Peranakan Friesian Holstein (PFH) jantan berfistula. Penelitian menggunakan metode percobaan kecernaan dengan materi 3 (tiga) ekor sapi PFH jantan berfistula rumen, rataan bobot badan (BB) 452 15,72 kg, berumur sekitar 3 tahun yang ditempatkan pada kandang individual. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) 3x3, terdiri dari 3 perlakuan ransum dan3 periode. Perlakuan yang diberikan adalah R0 (rumput gajah + konsentrat yang mengandung bungkil kedelai 15% dan bungkil kelapa 15%), R1 (rumput gajah +konsentrat yang mengandung BBK tanpa panas 30%) dan R2 (rumput gajah + konsentrat yang mengandung BBK pemanasan oven 1460C selama 30 menit 30%). Pemberianpakan didasarkan pada imbangan hijauan dan konsentrat sebesar 60 : 40 berdasarkan BK. Variabel yang diamati : konsumsi, kecernaan dan konsumsi nutrisi tercerna ransum; serta pH, kadar NH3, kadar Volatile Fatty Acids (VFA) dan jumlah protozoa rumen pada0, 4 dan 8 jam setelah pemberian pakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan yang diuji memberikan perbedaan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi dan kecernaan bahan kering(BK), bahan organik (BO) dan protein kasar (PK) serta konsumsi PK tercerna (KPKT), namun memberikan perbedaan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01)>0,05) terhadap pH dan jumlah protozoa rumen.

Disimpulkan bahwa penggunaan BBK tanpa pemanasan ataupun dipanaskan padasuhu1460C selama 30 menit dalam konsentrat menghasilkan respon konsumsi dan kecernaan BK, BO dan PK serta KPKT yang sama dengan ransum kontrol. Penggunaan BBK sebanyak 30% dalam konsentrat mampu mempertahankan kondisi optimal rumen dengan indikator pH rata-rata 6,32; kadar NH3 dan VFA dalam kisaran normal serta jumlah protozoa 2,69 x 105/ml cairan rumen, sehingga pada aras tersebut BBK dapat menggantikan bungkil kedelai dan bungkil kelapa. Untuk mendapatkan nilai manfaat dari BBK disarankan menggunakan BBK sebanyak 30% dalam konsentrat.

Kata kunci : Bungkil biji kapuk, pemanasan, kecernaan, produk fermentasi, protozoarumen

Read more...

Mengenal Jenis Antinutrisi pada Bahan Pakan

>> Rabu, 17 November 2010

BERBAGAI macam antinutrisi atau senyawa toksik terdapat pada berbagai biji cereal, biji legume dan tanaman lainnya. Sebagian besar zat kimia ini mengandung unsur normal dengan komposisi kimia bervariasi (seperti protein, asam lemak, glycoside, alkaloid) yang bisa didistribusikan seluruhnya atau sebagian ke tanaman. Beberapa senyawa bisa menjadi tidak aktif dengan berbagai proses seperti pencucian, perebusan atau pemanasan.
Apabila panas digunakan untuk menginaktifkan senyawa antinutrisi perlu dipertimbangkan agar tidak merubah kualitas nutrisi bahan pakan, tetapi ada beberapa kejadian kalau digunakan panas yang ekstrim bisa juga berperan untuk membentuk senyawa toksik. Adanya senyawa anti nutrisi dalam bahan pakan dapat menjadi pembatas dalam penggunaannya dalam ransum, karena senyawa antinutrisi ini akan menimbulkan pengaruh yang negatif terhadap pertumbuhan dan produksi tergantung dosis yang masuk kedalam tubuh. Penggunaan bahan pakan yang mengandung antinutrisi harus diolah dulu untuk menurunkan atau menginaktifkan senyawa ini, tetapi perlu dipertimbangkan nilai ekonomis dari pengolahan ini.

1. Phytat
Phytat merupakan salah satu non polysaccharida dari dinding tanaman seperti silakat dan oksalat. Asam phytat termasuk chelat (senyawa pengikat mineral) yang kuat yang bisa mengikat ion metal divalent membentuk phytat komplek sehingga mineral tidak bisa diserap oleh tubuh. Mineral tersebut yaitu Ca, Zn, Cu, Mg dan Fe. Pada sebagian besar cereal, 60-70 % phosphor terdapat sebagai asam phytat, kecernaan molekul phytat sangat bervariasi dari 0-50 % tergantung bahan pakan dan umur unggas. Unggas muda lebih rendah kemampuan mencerna phytat, tetapi pada unggas dewasa 50%. Kecernaan phytat terjadi karena adanya phytase tanaman atau sintetis phytase dari mikroba usus. Perlakuan panas pada ransum seperti pelleting atau ekstrusi tidak terlihatmemperbaiki kecernaan pospor-phytat.
Cara memecahkan masalah adanyaP-phytat dalam ransum yaitu :
1. Penambahan phytase: kelemahan
dari penambahan phytase ke dalamransum akan menambah biaya ransum dan phytase mudah rusak selama proses pelleting. Sebagian besar phytase didenaturasi pada suhu 65°C. Sebaiknya enzym phytase ditambahkan setelah proses pengolahan
2. Penambahan sumber pospor lainnya kedalam ransum seperti dicalcium pospat. Sebagian besar cereal dan suplemen protein nabati relatif rendah kandungan phytase kecuali dedak gandum, sedangkan biji yang mengandung minyak kandungan phytat lebih tinggi.

2. Tannin
Tannin adalah senyawa phenolic yang larut dalam air. Dengan berat molekul antara 500-3000 dapat mengendapkan protein dari larutan. Secara kimia tannin sangat komplek dan biasanya dibagi kedalam dua grup, yaitu hydrolizable tannin dan condensed tannin. Hydrolizable tannin mudah dihidrolisa secara kimia atau oleh enzim dan terdapat di beberapa legume tropika seperti Acacia Spp. Condensed tannin atau tannin terkondensasi paling banyak menyebar di tanaman dan dianggap sebagai tannin tanaman. Sebagian besar biji legume mengandung tannin terkondensasi terutama pada testanya. Warna testa makin gelap menandakan kandungan tannin makain tinggi. Beberapa bahan pakan yang digunakan dalam ransum unggas mengandung sejumlah condensed tannin seperti biji sorgum, millet, rapeseed , fava bean dan beberap biji yang mengandung minyak. Bungkil biji kapas mengandung tannin terkondensasi 1,6 % BK sedangkan barley, triticale dan bungkil kedelai mengandung tannin 0,1 % BK. Diantara bahan pakan unggas yang paling tinggi kandungan tannin terlihat pada biji sorgum (Sorghum bicolor) Kandungan tannin pada varietas sorgum tannin tinggi sebesar 2,7 dan 10,2 % catechin equivalent. Dari 24 varietas sorgum kandungan tannin berkisar dari 0,05-3,67 % (catechin equivalent). Kandungan tannin sorgum sering dihubungkan dengan warna kulit luar yang gelap. Peranan tannin pada tanaman yaitu untuk melindungi biji dari predator burung, melindungi perkecambahan setelah panen, melindungi dari jamur dan cuaca. Sorgum bertannin tinggi bila digunakan pada ternak akan memperlihatkan penurunan kecepatan pertumbuhan dan menurunkan efisiensi ransum pada broiler, menurunkan produksi telur pada layer dan meningkatnya kejadian leg abnormalitas. Cara mengatasi pengaruh dari tannin dalam ransum yaitu dengan mensuplementasi DL-metionin dan suplementasi agen pengikat tannin, yaitu gelatin, polyvinylpyrrolidone (PVP) dan polyethyleneglycol yang mempunyai kemampuan mengikat dan merusak tannin. Selain itu kandungan tannin pada bahan pakan dapat diturunkan dengan berbagai cara seperti perendaman, perebusan, fermentasi, dan penyosohan kulit luar biji.

3. GossypolPenggunaan bungkil biji kapuk (Cottonseed meal) pada hewan monogastrik dibatasi oleh kandungan serat kasar dan senyawa toksik yaitu tannin dan gossypol yaitu pigmen polyphenolic kuning. Konsentrasi gossypol dalam biji bervariasi diantara spesies kapuk dan antara cultivarnya
berkisar 0,3 dan 3,4 %. Gossypol ditemukan dalam bentuk bebas, bentuk beracun dan bentuk ikatan yang tidak toksik. Metode pengolahan biji kapuk menentukan kandungan gosipol bebas. Kandungan gossipol bebas pada pengolahan menggunakan ekstrak pelarut berkisar antara 0,1-0,5 % tetapi untuk proses expeller kandungan gossypol bebas kira-kira 0,05 %. Seluruh biji mempunyai gossypol bentuk bebas. Broiler bisa toleran sampai level gosipol bebas 100 ppm tanpa terlihat pengaruh merugikan pada performan. Ransum layer mengandung <>

4. SaponinSebagian besar saponin ditemukan pada biji-bijian dan tanaman makanan ternak seperti alfalfa, bunga matahari, kedelai, kacang tanah . Saponin umumnya mempunyai karakteristik yaitu rasa pahit, sifat iritasi mucosal, sifat penyabunan, dan sifat hemolitik dan sifat membentuk komplek dengan asam empedu dan kolesterol. Saponin mempunyai efek menurunkan konsumsi ransum karena rasa pahit dan terjadinya iritasi pada oral mucosa dan saluran pencernaan. Pada anak ayam yang diberi 0,9 % triterpenoid saponin bisa menurunkan konsumsi ransum, menurunkan pertambahan berat badan, menurunkan kecernaan lemak, meningkatkan ekskresi cholesterol dan menurunkan absorpsi vitamin A dan D.

5. MimosinTepung daun lamtoro (Leucaena leucocephala) kering sama dengan tepung biji kapuk sebagai sumber protein. Penggunaan lamtoro bisa menekan pertumbuhan broiler dan produksi telur pada layer. Nilai nutrisi yang rendah dari lamtoro karena adanya mimosin. Lamtoro mengandung mimosin sebesar 3-5 % BK, tetapi juga mengandung senyawa antinutrisi lain termasuk protease inhibitor, tannin dan galactomannan. Karena adanya mimosin ini penggunaan
lamtoro dalam ransum non ruminansia sebesar 5-10 % tanpa menimbulkan gejala toxicosis. Efek yang merugikan dari mimosin, yaitu menurunkan pertumbuhan dan menurunkan produksi telur. Ayam muda lebih sensitif dari pada ayam dewasa.

6. Protease InhibitorProtease inhibitor adalah senyawa yang bisa menghambat trypsin dan chymotripsin dan umumnya pada tanaman mengandung konsentrasi yang rendah kecuali kedelai. Kedelai cenderung mengandung protease inhibitor tinggi dan pada cereal lainnya rendah. Memakan kedelai mentah mengakibatkan meningkatnya berat pankreas. Penghambatan aktivitas trypsin berpengaruh pada pencernaan protein, karena tripsin adalah activator dari semua enzim yang dikeluarkan oleh pankreas yaitu zymogen termasuk trypsinogen, chymotripsinogen, proelastase dan carboxypeptidase. Pengaruh utama dari tripsin inhibitor bukan menggangu pencernaaan protein tetapi sekresi berlebihan dari pankreas. Cholecystokinin adalah peptide yang merangsang sekresi enzim pankreas dikeluarkan oleh bagian proximal usus halus yang dikontrol oleh aktivitas umpan balik negatif. Meningkatnya kadar tripsin di lumen usus akan menurunkan sekresi cholecystokinin. Sekresi cholecystokinin oleh mucosa usus karena adanya monitor peptide yaitu sebuah peptide yang disekresikan kedalam getah pankreas. Apabila pencernaan protein selesai maka monitor peptide dirusak oleh trypsin dan sekresi cholecystokinin berhenti. Adanya inhibitor trypsin dalam ransum, pankreas secara terus menerus merangsang cholecystokinin sebab monitor peptide tidak dirusak oleh trypsin. Kelebihan rangsangan ini menyebabkan terjadi hyperthrophy dan hyperplasia dari pankreas yang terlihat dari berat pankreas meningkat. Protease inhibitor mudah dinetralkan dengan pemanasan. Kerusakan ini tergantung dari suhu, waktu pemanasan, ukuran partikel dan kandungan air. Pengolahan untuk menetralkan trypsin inhibitor harus dipertimbangkan jangan sampai merusak nilai nutrisi dari kedelai.

7. Cyanogenic glycoside
(Cyanogen)
Cyanogenic glycoside, cyanoglycosida atau cyanogen adalah senyawa yang apabila diperlakukan asam dan diikuti dengan hidrolisis oleh enzim tertentu akan melepaskan hydrogen cyanida (HCN). Cyanoglycosida terdapat lebih dari 2000 spesies tanaman. Singkong (cassava) adalah hasil panen utama yang mengandung cyanogen dalam jumlah tinggi. Pengolahan singkong secara tradisional yaitu umbi dipotongpotong dibawah air mengalir untuk mencuci cyanogen. Alternatif lain yaitu umbi singkong dipotong-potong, dihancurkan dan dikeringkan dibawah sinar matahari sampai HCN menguap. HCN setelah dilepas dengan cepat diabsorpsi dari saluran gastro intestinal masuk ke dalam darah. Ion Cianida (CN-) berikatan dengan Fe heme dan beraksi dengan ferric (oxidasi) dalam mitokondria membentuk cytochrome oxidase di dalam mitokondria, membentuk komplek stabil dan menahan jalur pernafasan. Akibatnya hemoglobin tidak bisa melepas oxygen dalam system transport electron dan terjadi kematian akibat hypoxia
seluler.
Beberapa cara mengurangi cyanogenic glycoside yaitu :
• Proses pembuatan pati menghilangkan cyanogen
• Pencacahan, dikeringkan atau sebelumnya disimpan lebih dulu dalam keadaan basah bisa mengurangi 2/3 cyanogen dari segar.

8. Non- starch PolysaccharideNon-starch polysaccharide (NSP) adalah karbohidrat komplek yang terlihat di endosperm dinding sel dari biji cereal. Karbohidrat ini sukar dicerna sehingga lolos dari saluran pencernaan dan mengikat air sehingga viscositas cairan di saluran pencernaan tinggi. Viscositas di saluran pencernaan meningkat menyebabkan transport nutrient menurun dan absorpsi menurun. Kedelai mengandung NSP dalam bentuk oligosaccharide. Kedelai yang berasal dari berbagai negara mengandung oligosaccharida berbeda-beda.


Pengaruh negatif dari NSP yaitu :
1) Excreta lengket dan kadar air tinggi
sehingga menimbulkan masalah litter
2) Menurunkan energi tersedia pada
burung.
3) Mempengaruhi mikroflora di saluran
pencernaan.


Read more...

Data Kapuk Randu di Jawa Timur

>> Selasa, 09 November 2010


Kapok randu (Ceiba petandra) merupakan salah satu komoditi perkebunan yang penting dalam pembangunan sub sektor perkebunan antara lain untuk memenuhi kebutuhan domestik maupun sebagai komoditi ekspor penghasil devisa negara. Di Jawa Timur, komoditi kapok randu diusahakan oleh Perkebunan Rakyat (PR), Perkebunan Besar Negara (PTPN) dan Perkebunan Besar Swasta (PBS). Areal kapok randu seluas 79.352 Ha terbagi atas 75.384 Ha Perkebunan Rakyat, 634 Ha PTPN, dan 3.334 Ha PBS. Berikut ini data perkembangan areal, produksi dan produktivitas komoditi kapok randu di Jawa Timur dalam kurun waktu 2006 – 2009 :


Sentra pertanaman kapok randu pada Perkebunan Rakyat di Jawa Timur seluas 75.384 Ha terbagi atas Kabupaten Pasuruan 14.924 Ha, Sumenep 9.742 Ha, Probolinggo 5.786 Ha, Ngawi 3.776 Ha, Lamongan 3.528 Ha, Bangkalan 3.531 Ha, Ponorogo 3.226 Ha, Madiun 3.048 Ha, Blitar 2.830 Ha, Bojonegoro 2.755 Ha, Sampang 1.905 Ha, Malang 1.625 Ha, dan sisanya menyebar di 21 Kabupaten/kota lainnya.
Produksi kapok randu pada Perkebunan Rakyat sebesar 28.848 Ton dengan produktivitas rata-rata 0,507 Ton serat kapok/Ha/Tahun. Kondisi tanaman kapok randu tua/rusak (TT/TR) seluas 13.817 Ha, tanaman belum menghasilkan (TBM) seluas 12.437 Ha, dan tanaman menghasilkan seluas 49.130 Ha. Teknik budidaya belum optimal.


Read more...

Tips Budidaya Jamur Tiram Di Daerah Panas

>> Selasa, 02 November 2010


Usaha budidaya jamur tiram memang sangat menggiurkan. Dilihat dari segi finansial dapat dikatakan usaha ini layak untuk dijalankan. Apalagi bagi para hobiis ataupun wirausahawan, usaha ini terbilang sangat menyenangkan dan menarik. Jika kita amati, peminat usaha budidaya ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Tentu saja banyak faktor yang menjadi alasan meningkatnya peminat usaha ini mulai dari sekedar hobi, faktor jamur sebagai pangan yang sehat ataupun jamur sebagai pangan masa depan. Itu artinya usaha ini akan terus berkembang untuk waktu yang lama.

Tapi tentu bukan berarti usaha ini tanpa kendala. Bagaimanapun usaha budidaya ini melibatkan makhluk hidup (jamur tiram). Berbeda dengan benda mati, bekerja dengan makhluk hidup terkadang sulit untuk ditebak karena kondisinya yang bisa berubah ubah. Oleh karena itu ada sifat sifat makhluk hidup yang sebisa mungkin harus kita kenali tidak terkecuali jamur tiram. Salah satu yang harus diperhatikan ialah faktor lingkungan dimana jamur tiram dapat tumbuh dengan sehat yaitu berupa ketinggian lokasi, suhu, kelembapan, dan aerasi. Mengenai faktor lingkungan ini sudah dibahas pada postingan terdahulu yang berjudul pengantar budidaya jamur tiram.

Yang menjadi pertanyaan adalah bisakah jamur tiram ini dibudidayakan di luar kondisi optimum jamur tiram. Kita ketahui pada umumnya jamur tiram tumbuh baik di lingkungan yang bersuhu rendah / dingin. Lalu bisakah dibudidayakan di daerah yang panas?

Dari pengalaman yang pernah saya lakukan maka jawabannya adalah bisa. Kondisi lingkungan panas dapat kita siasati dengan berbagai cara. Cara yang paling mudah adalah dengan membuat bangunan kumbung permanen dan menggunakan AC. Wohohoho….ya terang aja! Begitulah kira-kira tanggapan sebagian besar orang.

Saya setuju bahwa cara di atas hanya bisa digunakan untuk usaha skala besar dengan budget yang besar pula. Artinya sangat tidak efisien untuk usaha menengah ke bawah. Jadi bagaimana cara kita menyiasati kendala ini dengan usaha dan budget yang rendah?.

Beberapa cara sederhana yang bisa kita lakukan diantaranya;
1. Membuat bangunan kumbung dengan sistem sirkulasi buka tutup. Pada saat siang hari sirkulasi kumbung ditutup agar kelembapan di dalam kumbung terjaga. Sebaliknya pada malam hari bisa dibuka sehingga suhu ruangan lebih dingin
2. Menggunakan bahan atap yang tidak menyerap panas
3. Menggunakan media tanam yang baik, saya rekomendasikan bungkil biji kapuk karena kandungan protein relatif tinggi dan sudah teruji berdampak baik buat perkembangan tanaman
4. Meletakkan beberapa tong/wadah air di dalam kumbung untuk membantu meningkatkan kelembapan ruangan
5. Membuat bangunan kumbung di tempat yang teduh dekat dengan pepohonan
6. Menanam banyak tanaman (perdu) di sekitar rumah kumbung
7. Bangunan kumbung dibuat lebih tinggi minimal 4 meter
8. Rak penyimpanan log jamur dibuat tidak lebih dari 3 tingkat
9. Melakukan penyiraman minimal 3 kali sehari.

Demikian beberapa solusi yang bisa diterapkan…

Semoga bermanfaat…

Apabila ada solusi/masukan lainnya silahkan rekan rekan menambahkan…

Read more...

Hujan Salju Kering

>> Kamis, 28 Oktober 2010

Sedang duduk-duduk di TAKOL, menikmati kapuk-kapuk randu yg melayang tertiup angin sambil mengenang masa lalu...”

Itu serangkaian kata status yg tertulis di dinding FB seorang teman lama, beberapa waktu yang lalu. Rangkaian kata yg mungkin tak punya banyak arti bagi orang lain yg membacanya, kecuali bagi mereka-mereka yg punya kenangan sama dengannya. Dan rupanya cukup banyak teman2 lama kami yg tertarik dengan status itu dan langsung bertebaran komen-komen disana. Satu diantaranya tentunya dariku, hehe…

Bukan semata memeriahkan dinding FB teman lama, namun karena aku benar-benar ‘tergelitik’ dengan beberapa kata di status itu, khususnya TAKOL dan KAPUK RANDU. Ada kenangan tersendiri tentang 2 kata yang saling berhubungan itu, kenangan dari masa-masa indah di kota hujan, bertahun lampau.

Kapuk Randu. Itu kata pertama yg berhasil mengungkit cerita masa lampau dari sudut hati. Pemandangan kapuk2 randu yang berterbangan tertiup angin selalu menjadi salah satu pemandangan favoritku selama 4 th di kota hujan. Kapuk2 putih lembut yang melayang-layang diudara, mendarat di hijaunya rumput, sesemakan maupun dedaunan pohon… sungguh indah dan menenangkan bagiku. Kami sering menyebutnya ‘hujan salju kering’. Saking terpesonanya dengan pemandangan indah itu, pada tahun2 terakhir masa kuliah dimana lokasi kuliah pindah di kampus baru Darmaga, aku & beberapa teman sering khusus datang ke kampus lama pada masa-masa hujan salju kering ini, untuk menikmatinya.

Dan dimana lokasi paling nyaman untuk menikmati indahnya hujan salju kering itu? Dimana lagi kalau bukan di TAKOL !

Taman Koleksi ( TAKOL ) begitu kami dulu menyebut suatu area taman di kampus lama Baranangsiang. Taman sederhana yang hanya terdiri dari kelompok2 bangku & meja beton dibawah pohon2 besar nan rindang yang terletak di sebelah lapangan rumput . Lokasi favorit mahasiswa untuk melakukan bermacam aktifitas : belajar ( sendiri / berkelompok ), sekedar ngobrol mengisi waktu sambil menunggu jadwal kuliah berikut, janjian dengan teman ( atau sang ehm-ehm…) atau sekedar merenung mencari inspirasi.

Hm, terimakasih Yan… Dari status - dan foto2- mu aku jadi tahu bahwa Takol masih ada ( meskipun sekarang katanya sebutannya bukan TAKOL lagi… ). Senang sekali mengetahui bahwa area hijau ini masih bertahan, sementara informasi teman2 bahwa kampus lama sudah sama sekali berubah wajah!

Sayang sekali saat ngubek2 album foto lamaku, tak kutemui foto2 tentang Takol apalagi moment hujan salju kering . Tak apalah…. yg penting kenangan di hatiku tetap ada! Uhuuy….

Read more...

Kapuk Sintetik Lebih Berbahaya Dibanding Kapuk Randu Asli

>> Jumat, 22 Oktober 2010

Tempat tidur dengan bahan kapuk sintetik dipercaya lebih berbahaya dibanding kapuk asli. Sebuah studi, dilansir melalui Times of India, Selasa (11/8/2009), menyimpulkan kapuk sintetik mampu meningkatkan frekuensi asma lebih tinggi ketimbang kapuk asli yang terbuat dari pohon randu.

'Studi ini menemukan jamur pada kapuk sintetik mampu meningkatkan kadar beta-glucan. Bahkan tingkatnya lebih besar 60 persen ketimbang kapuk biasa. Beta-glucan sendiri sangat mampu meningkatkan frekuensi asma, khususnya pada anak kecil," ujar ketua tim peneliti dari Otago University Rob Siebers. Untuk menjalankan studi ini, mereka menggunakan 178 sampel kapuk yang terdiri dari 35 kasur, 25 matras, 35 guling dan 73 bantal.

Mereka meyakinkan bahwa total level beta-glucan pada bantal sintetik memiliki kadar dua hingga tiga kali lebih besar daripada bantal kapuk randu. (okezone)

Read more...

Akibat Curi 3 Karung Kapuk Randu, Dimassa Warga

>> Selasa, 19 Oktober 2010

Boyolali (Espos)–Triwono, 27, warga Dukuh Setro, Desa Karanganyar, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali, kini harus merasakan dinginnya ruang tahanan di Mapolres Boyolali.Pasalnya, pada Kamis (28/1) lalu, Triwono tertangkap tangan saat hendak membawa kabur tiga karung berisi kapuk randu yang berhasil dicurinya dari rumah Ny Parto Jami, 70, warga Dukuh Tagung Gede, Desa Karanganyar, Kecamatan Musuk, Boyolali.
Informasi yang dihimpun Espos, Jumat (29/1), pencurian kapuk yang dilakukan tersangka pada Kamis dini hari itu, kali pertama diketahui warga dukuh setempat, Triyanto, 22 dan Sulted, 21. Saat itu keduanya tengah asyik bermain karambol di rumah Triyanto pada dini hari, sekitar pukul 01.30 WIB, tiba-tiba mendengar suara sepeda motor melintas di depan rumah.Sulted kemudian mengecek asal suara sepeda motor itu dari balik jendela dan melihat tersangka mengendarai sepeda motornya dengan membawa barang berupa tiga buah karung.
Keduanya pun menaruh curiga karena di dukuh tersebut tidak seperti biasanya ada orang yang membawa barang dengan sepeda motor pada malam hari. Sulted dan Triyanto pun lantas berusaha mengejar Triwono. Pengejaran keduanya pun akhirnya membangunkan sejumlah warga yang kemudian ikut mengejar pelaku.
Saat sepeda motornya berhasil dihentikan, warga pun lantas mengintrogasi Triwono karena warga merasa belum mengenal tersangka.
Triwono pun mengaku sedang membawa tiga karung kapuk randu dari rumah Ny Parto Jami, 70, warga setempat.
Dicurigai sebagai pencuri, Triwono pun sempat mendapat bogem mentah dari sejumlah warga.
Untunglah, aksi warga tidak berlangsung lama karena sebagian warga melaporkan kejadian itu ke kantor polisi. Triwono pun akhirnya digelandang petugas dan ditahan di Mapolsek setempat, berikut barang bukti berupa tiga karung kapuk randu dan sepeda motor yang digunakan pelaku untuk mencuri.
Kapolres Boyolali, AKBP Agus Suryo Nugroho, melalui Kapolsek Musuk, AKP Ahmad Yani, saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Dituturkan Kapolsek, pihaknya juga sudah menindaklanjuti kasus pencurian kapuk randu tersebut. Menurut Kapolsek, meski Triwono sempat dihajar warga, namun tidak menimbulkan luka serius.
Hal ini sebagai bahan pelajaran bahwa bagaimanapun juga mencuri itu tindakan tercela selain dilarang agama juga tidak baik untuk kesehatan, karena badan sakit semua babak belur dihajar massa. Mungkin klo kejadiannya di Pati akan lebih parah.

Read more...

Material Teknik Berdensitas Rendah Berbahan Baku Serat Kapuk

>> Selasa, 12 Oktober 2010

PERSPEKTIF


Menilik kembali sebuah komoditas yang dipandang sebelah mata oleh sebagian orang, dan mengubahnya menjadi produk teknik dengan nilai tambah sangat tinggi dan berkualitas ekspor.






WHAT?

Indonesia merupakan salah satu pengekspor serat kapuk di dunia, namun di dalam negeri sendiri, kapuk hanya dimanfaatkan untuk isi kasur. Padahal, kapuk merupakan sumber serat alam yang dapat digunakan sebagai material beragam produk.
Kapuk mempunyai densitas amat rendah, mempunyai sifat yang fleksibel mudah diurai, dan dapat dipadatkan. Selain itu Kapuk mempunyai sifat konduktivitas panas yang rendah, dapat meredam suara, dan dapat meredam gaya bentur (impact force).
Serat kapuk memiliki lapisan semacam lilin (wax) yang dengan proses tekan panas dapat berfungsi sebagai perekat dalam menghasilkan lempeng kapuk multi guna, atau dibentuk sesuai keperluan untuk keperluan teknis tertentu.


WHY?


Keunggulan:

1. Berguna untuk konstruksi seperti ruang kedap suara dan piranti otomatis

2. Bahan banyak ditemukan di Indonesia

3. Meningkatnya kembali nilai ekonomis kapuk


Potensi Aplikasi:

Tepat untuk industri bahan bangunan dan industri penunjang otomotif

Read more...

Eksplorasi Serat Kapuk Sebagai Bahan Baku Tekstil

>> Sabtu, 02 Oktober 2010

Kapuk adalah salah satu Sumber Daya Alam Indonesia dan sebelum Perang Dunia II merupakan salah satu komoditas ekspor utama yang diakui dunia. Kapuk dikenal dengan sebutan Kapok, Sumauma, Kapas Jawa, dan Silk Cotton. Selama ini kapuk dikenal sebagai bahan pendukung sebagai isi produk interior dan fashion seperti kursi, pelampung, tas, pakaian, dan bantal. Berbeda dengan kapas yang mampu menjadi bahan utama tekstil melalui pengolahan benang, dan lembaran kain. Karakter kapuk yang licin, berminyak, serat pendek, serta bersifat menolak air, adalah alasan yang menjadikan kapuk tidak cocok untuk diolah menjadi benang produksi. Sebagai mahasiswa yang berinteraksi dengan dunia kria yang senantiasa mengamati gejala sosial dan lingkungan sekitar merasa perlunya mengenal kapuk lebih dalam sehingga mampu mengangkat nilai kapuk tidak sekedar menjadi isi dari produk interior atau fashion melainkan bahan baku utama dari karya kria yang bersifat rasional, emosional, dan fungsional. Untuk itu dalam pembuatan Karya Tugas akhir Kria Tekstil ITB, yang berjudul "Ekplorasi Serat Kapuk Sebagai Bahan Baku Tekstil" Penulis melakukan eksperimen kimia dan eksplorasi yang merujuk pada proses pembuatan kapuk menjadi lembaran kain dengan teknik tenun. Semoga tulisan ini mampu menambah wawasan Pembaca mengenai serat alam di Indonesia khususnya kapuk.

Read more...

Kapuk Randu (Ceiba pentandra L) Perkebunan

>> Jumat, 03 September 2010

Kapuk randu adalah pohon tropis yang tergolong ordo Malvaceae (sebelumnya Bombacaceae) berasal dari bagian utara Amerika Selatan, Amerika Tengah dan Karibia. Kata ‘kapuk’ juga digunakan untuk menyebut serat yang dihasilkan dari bijinya. Pohon ini juga dikenal sebagai Kapas Jawa atau Kapok Jawa, dapat tumbuh setinggi 60-70 meter dan dapat memiliki diameter batang pohon sampai dengan 3 meter.


Klasifikasi ;
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae (Bombacaceae)
Genus : Ceiba
Spesies : Ceiba pentandra

Untuk perbanyakannya, kapuk randu dapat dilakukan dengan cara stump, yaitu pembibitan kapuk randu dilakukan pada bedengan-bedengan pembibitan dimana untuk 1Ha diperlukan biji kapuk sebanya 16 kg. Setelah berumur 1 (satu) tahun akar tunggang dipotong sampai tertinggal kurang lebih 30 cm dan lingkar batang pada leher akar telah mencapai kurang lebih 10 cm. Cara kedua adalah stek, yaitu dengan cara mengambil dari batang kapuk randu yang sudah tua, sepanjang 1,5 – 2 m. Akan tetapi cara stek ini bentuk pohon maupun produksinya tidak sebaik tanaman yang berasal dari bibit.

Kapuk randu kurang menghendaki tanah yang berpasir. Bila akan dilakukan penanaman, maka 2-3 bulan sebelumnya harus sudah dibuat lubang tanam. Penanaman sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan. Untuk tanah subur, lubang tanam dibuat dengan ukuran 40x40x40 cm, jika tanahnya kurang subur maka dibuat lubang tanam dengan ukuran 80x80x80 cm. Setelah dibuat lubang tanam, dibiarkan terlebih dahulu 2-3 hari, kemudian diberikan pupuk kandang sebanyak 5 kg. Pada saat penanaman, dibuat lubang secukupnya untuk memasukkan akar tanaman. Untuk mengurangi penguapan, disekitar tanaman sebaiknya diberikan mulsa dari serasah daun atau lainnya.

Untuk penanaman skala perkebunan besar dapat dipakai jarak 7×7 m atau 8×8 m, jika dipakai pola tumpang sari antara kapuk randu dengan palawija sebaiknya berjarak tanam 10×10 m serta jarak tanaman tumpangsari dibatasi 2 m dari pohon kapuk randu. Pemupukan diberikan 2 (dua) kali setahunatau sekaligus setahun sekali.




Perawatan kapuk randu dilakukan untuk mengurangi gulma serta benalu Loranthus spp yang sering ditemui menyerang kapuk randu. Pemangkasan sebaiknya dilakukan pada awal musim penghujan. Hama yang banyak ditemui adalah Penggerek buah Mudaria variabilis dan penggerek batang Alcides leeweni.






Kapuk randu sangat bermanfaat bagi para petani di daerah yang bertanah tandus dan beriklim kering, selain bernilai ekonomi juga berfungsi sebagai penahan tanah dari erosi, mencegah banjir dan sebagai tanaman penghijauan yang dapat diandalkan untuk usaha pengawetan tanah dan melestarikan sumber daya alam.

Read more...

Penelitian Kapuk Randu di Jawa Tengah

>> Kamis, 05 Agustus 2010

8 Februari – 11 Maret 2009

Kapuk (Ceiba Pentandra) termasuk dalam keluarga kapuk, pohonnya tinggi, daunnya berguguran, berasal dari daerah tropis Amerika, dan merupakan tumbuhan biji.
Kapuk Randu ini ditanam secara luas di Asia tenggara, termasuk Indonesia. Biasanya Kapuk Randu digunakan untuk membuat benang katun, terutama digunakan untuk isian bantal krsi, bantal, dan kasur.

Pertemuan pertama kali saya dengan Kapuk Jawa terjadi 3 tahun lalu, ketika saya memulai hidup baru di Jogja. Saat itu saya minta kepada toko perlengkapan kamar tidur di dekat rumah saya untuk dibuatkan bantal dan kasur. Segera timbul ketertarikan saya untuk mengetahui tentang tumbuhan serat yang mudah didapat, dan sangat dekat dengan kehidupan orang Jawa ini. Mulai saat itu, saya melakukan penelitian tentang Pohon Randu yang menghasilkan serat kapuk randu (penelitian objek, wawancara, dan pengumpulan data).

Dalam pameran kali ini sambil memperlihatkan perbandingan antara kapuk yang ada di Yogya dan sekitarnya yang digunakan untuk kebutuhan rumah tangga maupun yang tumbuh liar, dengan kapuk Jepara yang ditanam untuk dijual, saya juga menunjukkan hasil wawancara, contoh serat yang dikumpulkan dari masing-masing daerah, dan contoh hasil percobaan.

Penyelidikan saya mengenai kapuk masih dalam tahap awal, dan yang Anda lihat kali ini merupakan proses penyelidikan sampai saat ini. Sekarang penyelidikan saya mulai menginjak pada kondisi saat ini, yang menggambarkan adanya krisis Pohon Randu penghasil katun indah. Kapuk Randu Jawa sebagai tumbuhan bermanfaat yang menghasilkan serat, saat ini memang banyak digunakan sebagai bahan isian, namun, selain itu saya juga ingin mengusulkan kemungkinan baru mengenai penggunaan kapuk randu sebagai bahan serat untuk barang-barang yang membutuhkan serat.

Saya berdoa semoga pemandangan penuh pohon Randu sampai kapanpun akan terus ada di dekat kehidupan orang-orang Jawa……

Read more...

Sifat - Sifat Kimia Serat Kapuk

>> Senin, 12 Juli 2010

Keyword : Lignifikasi, Ekstraksi, Selulosa

Biodiesel merupakan suatu bahan bakar yang memiliki masa depan cerah, di dunia dan khususnya di Indonesia. Hal ini dikarenakan, tingkat produksi/kebutuhan Minyak Bumi Indonesia sebesar 500 juta barel pertahun dan cadangan minyak bumi terbukti sebesar 9 miliar barel. Dengan kondisi seperti ini, maka cadangan minyak bumi Indonesia akan habis dalam waktu 18 tahun mendatang (Bappenas, (2006)).

Apabila biji kapuk dikembangkan sebagai bahan baku biodiesel, maka bagian lain dari tanaman kapuk juga harus dimanfaatkan seoptimal mungkin. Pada penelitian ini akan diteliti komponen-komponen penyusun dari serat kapuk sehingga dapat diolah lebih lanjut dan dapat dijual dengan harga lebih tinggi yang implikasinya dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan pemasukan negara.

Penelitian tentang pemisahan komponen–komponen penyusun serat kapuk telah banyak dilakukan. Pada penelitian ini akan dilakukan pemisahan komponen-komponen penyusun serat kapuk dengan metoda yang diusulkan oleh Cao dkk (1996) pada tongkol jagung. Pretreatmen dilakukan dengan perendaman serat kapuk dalam NH4OH 2,9 M (5%), dapat memisahkan 77-100% lignin dan fasa ekstraktif dari serat kapuk. Proses ini dapat disebut lignifikasi. Kemudian dilakukan ekstraksi hemiselulosa dengan larutan HCl 0,3M. Ekstraksi ini dapat menghilangkan hingga 100% hemiselulosa dalam serat kapuk sehingga yang tersisa hanya selulosa.

Deskripsi Alternatif :

Biodiesel is a fuel that has a bright future in the world especially in Indonesia. Because the production and consumption rate of crude oil in Indonesia is 500 billion barrels per year thus crude oil reserve is 9 billion barrels. With this condition, Indonesian Crude oil reservoir will be empty in the next 18 years (Bappenas, (2006)).


If the kapok seeds will be used as a biodiesel material then the other pasrt of kapok has to be usaed optimally. In this project the components of kapok fiber will be reseached so that it can be processed further on and can be sold with a higher price.


Researches in separation of the components of kapok fiber have been. In this research, methode proposed by Cao (1996) in corn cob will be used as primarry methode. Pretreatement process involves the steeping of kapok fiber in 2.9 M NH4OH. This resulted in removing 77-100% of the lignin along with almost all the acetate from cellulosic residue. This process is called lignification. Then the kapok fiber is extracted with HCl 0,3M. This process can removes up to 100% of hemicellulose in the kapok fiber then only cellulose left as residues.

Read more...

Hasil Tes Kualitas Kapuk

The Result of Requested Analysis or Testing :

Characteristics Test Results

Colour : Sufficiently white
Wholeness of fibre : Sufficiently whole
Type of fibre : Kapuk fibre
Foreign Matter (weight/weight) : 0.79
Odour : Odourless
Moisture content (volume / weight) : 9.26



Issued on October 13, 2008

Read more...

Kapuk

Kapuk (Ceiba pertandra gaertn dari famili Bombacaceae) atau randu (Sunda/Jawa) dan kapo (Madura) umumnya tumbuh di kawasan pinggir pantai serta lahan-lahan dengan ketinggian 700 meter di atas permukaan laut (dpl). Jenis pohon ini mulai berbunga dan berbuah pada usia 5-6 tahun dengan masa panen dilakukan setelah biji-biji kapuk berwarna kuning kelabu. Tanaman perkebunan ini berbeda dengan kapas yang dihasilkan dari tanaman kapas yang digunakan untuk bahan baku tekstil atau pakaian lainnya. Secara tradisional, kapuk digunakan sebagai bahan pembuat atau pengisi kasur dan saat ini dikembangkan aneka jenis keperluan lainnya.

Usaha budi daya kapuk sudah dilakukan sejak ratusan tahun silam, namun harus diakui belum berkembang baik. Masih ada sejumlah hambatan yang sebenarnya juga merupakan persoalan klasik selama dalam budi daya. Lihat saja di sejumlah daerah di Indonesia, pohon kapuk tumbuh seadanya di sekitar pekarangan rumah. Jangankan melihat sebuah perkebunan kapuk, budi daya kapuk secara teratur dan baik pun sulit ditemukan.

Dari 147 jenis kapuk yang dapat tumbuh di berbagai negara, terdapat dua jenis yang dapat menghasilkan produk yang cukup baik yakni indica dan caribbaca. Indica memiliki batang pendek dan berdaun jarang serta dapat menghasilkan sekitar 600 gelondongan (sekitar 20 kg serat/pohon/tahun), sedangkan jenis caribbaca memiliki batang yang lebih tinggi, besar, berdaun lebat dan menghasilkan sekitar 2000 gelondongan (sekitar 80 kg serat/pohon/tahun).

Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa Indonesia pernah menjadi penghasil kapuk terbesar (sekitar 80 persen) sebelum perang dunia I. Sekitar 60 persen dari jumlah produksi saat itu, berasal dari Pulau Jawa, atau yang dikenal kapuk randu alias \"java kapuk\".

Sejumlah data menyebutkan tahun 1936-1937 ekspor kapuk Indonesia mencapai 28,4 juta kg/tahun. Seiring dengan minimnya peningkatan nilai tambah kapuk menyebabkan budi daya pun terus menurun. Tak ada dukungan sarana dan teknologi memadai serta minimnya permodalan semakin memerosotkan kapuk. Akibatnya kualitas dan produksi kapuk pun anjlok. Pada awal 1990-an, data yang ada menyebutkan luas areal tanaman kapuk sekitar 600 ribu ha, jumlah ini pun terus menurun.

Salah satu langkah untuk mengangkat lagi kapuk tersebut tentu dengan menawarkan manfaat produk olahan atau nilai tambah yang menguntungkan. Setidaknya melalui upaya memproduksi kapuk halus, kapuk bersih, kapuk daur ulang dan sejumlah jenis lainnya, diharapkan mendorong peningkatan budi daya tersebut. Manfaat kapuk juga tidak lagi sebatas bahan pembuat kasur dan bantal, tetapi juga pakaian pilot pesawat terbang terutama alat penyelamatan diri guna menghindari kecelakaan pesawat terbang.

Biji kapuk dapat diolah menjadi sejenis minyak goreng nonkolesterol dan minyak campuran sebagai bahan baku pembuatan sabun. Bahkan juga digunakan sebagai bahan bakar pada lampu pelita. Bungkil kapuk dapat digunakan sebagai bahan pembuat pupuk, dan dari biji juga dapat diolah untuk bahan campuran pakan ternak lainnya.

Potensi pengembangan produk olahan di dalam negeri masih cukup besar, sekalipun secara ekonomis perlu ditelaah lebih jauh. Hal itu penting karena pemanfaatan kapuk tidak saja di Indonesia tetapi menyebar menjadi kebutuhan masyarakat dunia.

Walaupun banyak produk sintetis, animo masyarakat terhadap kapuk masih cukup besar. Di antaranya dapat dilihat dari ekspor kapuk Indonesia ke negara-negara Asia, Timur Tengah dan Eropa/Amerika Serikat (AS).

Sayangnya, karena produksi yang masih kecil menyebabkan ekspor kapuk Indonesia juga sangat terbatas dengan nilai-rata-rata sekitar US$ 1 juta per tahun. Selama tahun 2002 menembus angka US$ 1,3 juta.

Adapun beberapa negara yang menjadi tujuan utama ekspor kapuk pada tahun 2003 adalah Singapura (US$ 237.851), Jepang (US$ 194.253), Belanda (US$ 142.930), Cina (US$ 141.964) dan Amerika Serikat (US$ 119.615). Sedangkan penurunan pasar juga terjadi untuk pasar di Taiwan, Thailand, Hong Kong, Inggris dan Prancis.

Dari segi nilai, ekspor kapuk masih jauh dibandingkan komoditas lain seperti jambu mete (US$ 31,2 juta, 2002), jahe segar (US$ 3,6 juta), pinang dikupas (US$ 6,6 juta) dan agar-agar (US$ 7,1 juta) serta tanaman perkebunan lainnya. Andaikata mulai dari teknik budi daya, pemeliharaan, dukungan sarana, teknologi pengolahan dan permodalan serta akses pasar yang kuat dapat dibangun dengan baik, maka akan menambah gairah untuk membudidayakannya. Lagi-lagi, jika tidak dilakukan pengembangan budi daya secepatnya maka java kapuk terancam punah dan tinggal kenangan semata.

Sumber: www.situshijau.co.id

Read more...

Togo B: Varietas Kapuk Unggul Untuk Penghijauan

>> Jumat, 04 Juni 2010

Bencana alam akhir-akhit ini silih berganti melanda Indonesia. Gelombang Tsunami, gempa bumi, semburan lumpur panas lapindo, kecelakan alat transportasi (pesawat, kereta api,dan kapal laut), banjir dan banyak lagi musibah-musibah yang tak terekspos. Banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo, Jawa Tengah dan Jawa Timur sangat mengejutkan karena luapannya sangat luas menggenangi beberapa kabupaten, mulai dari kabupaten Karanganyar, Solo, Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Gresik. Selain banjir DAS Bengawan Solo, DAS Wulan dan Juwana meggenangi sawah, tambak, jalan raya dan pemukiman penduduk di Pati, Kudus dan Demak. Banjir telah merusak ribuan rumah, menggenangi ribuan lahan sawah, bahkan telah merenggut nyawa manusia.

Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa sudah terjadi degradasi lahan (kritis dan sangat kritis), artinya air hujan disepanjang DAS tidak dapat diserap dengan baik, karena tidak ada tanaman. Hal ini sejalan dengan data Dirjen RLPS Departemen Kehutanan lahan kritis dan sangat kritis mencapai 30 juta ha dan apabila ditambah dengan yang agak kritis mencapai 70 juta ha (Naik Sinukaban, Artikel 12 Pebruari 2008). Degradasi lahan di DAS akibat tidak sesuainya pengelolaan lahan dengan kaidah konservasi tanah dan air, akibatnya timbulah musibah/banjir dimana-mana.

Penggundulan lahan terjadi di lereng-lereng Gunung Merbabu, Gunung Merapi dan Gunung Lawu, yang menjadi pemasok air terbesar DAS Bengawan Solo. Tanaman di teras-teras yang seharusnya tanaman tahunan berubah menjadi tanaman semusim, sehingga kalau terjadi hujan air langsung mengalir dan menggerus tanah (erosi). Terjadi pendangkalan di Waduk Gajah Mungkur dan sepanjang sungai Bengawan Solo yang panjangnya mencapai 600 km, akibatnya air meluber disekitar dan sepanjang Sungai Bengawan Solo..

Kita diwajibkan berikhtiar untuk mengatasi musibah dengan menyelamatkan tanah dan air melalui penghijauan. Selamatkan DAS Bengawan Solo dan DAS Wulan dan Juwana dengan menghijaukan kembali lereng-lereng gunung Merapi, Merbabu, Lawu, pegunungan Seribu, pegunungan Kendeng Kidul/ Utara untuk mencegah terjadinya erosi. dan banjir di daerah tersebut

Salah satu tindakan nyata, telah dilakukan penghijauan melalui “GERAKAN PEREMPUAN MENANAM DAN PELIHARA 10 JUTA POHON” yang dicanangkan oleh Ibu Ani Yudhoyono (Ibu Presiden R.I). Bila 10 juta pohon menggunakan jarak tanam 10m x 10m maka lahan yang dihijauakn mencapai 10000 ha. Untuk mendukung program penghijauan tersebut dicarilah tanaman yang berfunsi ganda sebagai tanaman penghijaun, dan memberikan nilai ekonomi, berupa produksi yang dihasilkan. Tanaman yang mempunyai manfaat ganda tersebut antara lain Kapuk Varietas Togo B yang telah dilepas oleh Mentri Pertanian berdasarkan SK No. 107/KPTS/SR.120/2/2007.

Mengapa varietas ini cocok bagi penghijauan? Karena Varietas Kapuk Togo B sejumlah keunggulan antara lain cabangnya tidak lepas (luruh) dan membentuk sudut. Umurnya dapat mencapai puluhan tahun. Pertumbuhan kanopi cepat pada umur 10 tahun mencapai 15,0 m dengan lingkar batang 1,50 m, sangat cocok untuk mengatasi lahan kritis. Perakaran kuat,.pertumbuhan kesamping dapat mencapai 15,0 m, sangat cocok untuk tujuan konservasi lahan. Produksi setelah umur 10 tahun dapat mencapai 2500 glondong/pohon/tahun atau senilai Rp 1875000,- /pohon/tahun.

Hasil samping berupa : Kulit, biji, ganung, dan bunga kapuk dimanfaatkan untuk pengembalaan lebah madu mempunyai nilai ekonomi yang sangat tinggi. Warna serat putih mengkilat seperti kapuk jawa, sangat laku di pasaran. Buah tidak pecah dipohon, sehingga glondong (buah kapuk) bisa diselamatkan walaupun panennya terlambat dan tidak menyebabkan polusi. Tahan terhadap benalu, tanaman tidak mudah rusak.

Melihat keunggulan di atas wajar jika Kapuk Varietas Togo B layak dijadikan tanaman untuk usaha penghijauan khususnya di daerah yang memiliki lahan-lahan kritis yang relatif luas. Disamping sebagai tanaman penghijauan dapat juga dijadikan tanaman produksi dengan nilai ekonomi yang menguntungkan.

Varietas ini idealnya ditanam dengan jarak tanam 10 m dan lebar sesuai kountur lahan pada lahan miring dan 15 m x 15 m pada lahan datar. Lubang tanam dibuat berukuran 60 cm x 60 cm x 60 cm. Sedangkan pemupukan dilakukan saat tanam dengan Urea ( 1 kg/pohon), SP 36 (0,5 kg/pohon) dan KCl (0,5 kg/pohon) serta pupuk kandang 5 kg/pohon yang dicampur dengan tanah untuk menimbun lubang tanam.Bibit yang digunakan sebaiknya berasal dari okulasi.

Read more...

Pemanfaatan Biji Dan Bungkil Kapuk Sebagai Bahan Baku Minyak Goreng

Hasil biji kapuk kira-kira dua kali lipat berat serat. Di Jawa sebagian biji diproses menjadi minyak, yang dimanfaatkan sebagai bahan baku sabun, dan sebagian lagi untuk minyak goreng.

Minyak kapuk berwarna kuning dan tidak berbau dan rasanya tawar. Kandungan asam lemak, sama dengan minyak biji kapas, sementara persentase asam linoleat lebih rendah. Persentase minyaknya sekitar 22-25%. Bungkil hasil pengepresan digunakan sebagai bahan pupuk karena kandungan Nitrogen 4-5% dan 2% asam fosfat. Kegunaan bungkil yang pokok untuk makanan ternak, kekurangannya kulit biji tidak mudah dicernak. Cara mengatasi bungkil tersebut dicampur dengan bahan makanan lainnya. Bungkil mengandung 13% air, 6% abu, 20% serat kasar, 6% lemak, 29% protein dan 20% karbohidrat.

Selanjutnya Sahid et al. (2000) mengadakan pengamatan pada beberapa pabrik pemroses biji kapuk yang hasilnya disajikan pada skema di bawah. Biji kapuk sebagai hasil samping, dapat dimanfaatkan untuk diambil minyaknya. Umumnya minyak kapuk dicampur dengan minyak dari biji yang lain seperti minyak sawit atau kelapa. Adanya variasi asal biji mengakibatkan kebersihannya tidak seragam.



Untuk mengatasi keadaan tersebut, biji kapuk yang belum bersih ditampung di alat pengayak yang memisahkan biji bersih dengan serat yang tercampur biji. Biji yang sudah bersih masuk ke alat pengepres 1, dihasilkan minyak dan bungkil 1. Bungkil 1 masih mengandung minyak karenanya dilakukan pengepresan kedua. Berdasarkan pengamatan kandungan minyak pada bungkil II, sangat rendah. Minyak pada pengepresan I dan II ditampung kemudian disaring dan minyak yang dihasilkan cukup jernih dengan rendemen sekitar 11-13%.

Bungkil II yang berupa lempengan sebelum masuk ke mesin penggilingan dihancurkan dengan cara ditumbuk sehingga berupa lempengan kecil, dan selanjutnya digiling. Bungkil yang sudah digiling berupa tepung kandungan proteinnya cukup tinggi, mencapai 24% (Budi Saroso, 1992). Tingginya kandungan protein menyebabkan harga jualnya cukup baik yaitu Rp. 1450,-/kg. Tepung bungkil kapuk banyak dimanfaatkan oleh pengusaha pakan ternak. Tepung tersebut dicampur dengan bahan lain sehingga diperoleh ramuan pakan ternak (unggas) yang sangat baik. Perusahaan yang telah memanfaatkan tepung biji kapuk antara lain Perusahaan Pakan Ternak Comfeed dan INKUD.

Referensi
Sahid, M., Budi Saroso, Mukani dan Buadi. 2000. Diversifikasi hasil, pengolahan hasil utama dan hasil samping tanaman kapuk. Prosiding Pertemuan Komisi Penelitian Pertanian Bidang Perkebunan 220-227.

Read more...

Pedagang Kapuk yang Mencoba Tetap Eksis

Jakarta - Matahari tepat berada di garis katulistiwa. Cuaca cerah dengan sedikit awan membuat matahari makin terasa menyengat kulit. Di tengah terik matahari itu, seorang pria setengah baya tampak bersepeda keluar dari Gang Rante, Gunung Batu, Bogor.

Pria bernama Rozi itu membawa kain yang digulung berwarna merah biru dengan strip putih. Di bagian belakang, tampak dua karung besar berisi kapuk-kapuk berwarna putih.

Setiap hari, Rozi keluar masuk gang untuk menawarkan jasa perbaikan kasur-kasur yang berbahan dasar kapuk, dari pohon randu. "Ya beginilah Pak. Tiap hari saya ke sini untuk jualan kapuk," kata Rozi.

Rozi ditemui detikcom di sebuah warung makan atau tepatnya di depan Markas Bataliyon Infanteri 315/Garuda di Jalan Mayjen Ishak Djuarsa, Gunung Batu, Bogor Barat, Senin (31/5/2010) siang.

Rozi bercerita, telah menjadi pedagang kapuk dan membetulkan kasur kapuk warisan orangtuanya. Dirinya sudah mulai berjualan kapuk sejak remaja, pada akhir tahun 1970-an. Biasanya Rozi menawarkan pembuatan kasur kapuk atau memperbaiki kasur kapuk lama secara door to door.

"Biasanya sih sudah ada langganannya. Tapi sekarang ini sudah makin hilang aja langganan. Maklum, kasur kasur kapuk udah jarang yang produksi lagi, yang jualan kapuk juga udah jarang," ujarnya sambil mengibaskan topi dan meminum air dari botol.

Rozi mengatakan, sekilo kapuk yang dijualnya seharga Rp 12.000. Untuk membuat kasur baru, setidaknya pemesan atau langganannya harus merogoh kocek antara Rp 300.000, karena setidaknya membutuhkan kapuk seberat 30 kilogram.

"Mungkin kapuk dianggap mahal, karena memang sangat jarang pohonnya (pohon randu). Makanya, sekarang orang lebih banyak memilih beli kasur busa. Lebih murah dan nggak usah dijemur-jemur segala," kata Rosi.

Hal senada juga diungkapkan oleh pedagang kasur kapuk asal Lampung, Sigit Kurniawan. "Sekarang ini banyak pohon Randu (Kapuk) yang ditebangin. Akhirnya produk kasur kapuk seret juga. Banyak penebangan liar. Memang selama ini enggak ada perkebunan khusus yang menanam Randu. Hanya orang perorang aja," katanya.

Oleh karena itu, lanjut Sigit, dirinya juga harus mencari sejumlah orang yang meiliki atau menanam pohon Randu. "Ya kami harus ngambil daro orang lain juga. Karena ini sudah langka di daerah saya, maka saya pesan kapuk dari Semarang, Jawa Tengah. Harganya per kilo itu sekitar Rp 25.000," katanya.

"Nah, kalau kapuk dari kampung saya lebih mahal, karena belinya kotor, karena masih ada biji-biji yang
kecil dan hitam itu. Harganya per kilo sih sekitar Rp 10.000," kata Sigit.

Dengan semakin langkanya kasur kapuk ini. Sigit berharap, agar penebangan pohon randu secara liar bisa diberantas. "Ya jangan seenaknya aja. Ya, jangan sampai mematika rezeki orang lain lah. Kasian lah sama pengusaha kecil kayak kita," pintanya.

Sigit mengatakan, usahanya yang merupakan warisan orangtuanya ini sudah langka. Padahal di Lampung sendiri sudah berdiri Paguyuban Pedagang Kasur Kapuk sejak 1990-an. Anggotanya, ada sekitar 200an orang itu.

Saat ini, para pedagang ini sangat kesulitan mencari kapuk dari Pohon Randu. Biasanya mereka berjualan secara berkeliling, baik berjalan kaki, sepeda atau motor.

Begitulah nasib kasur dan bantal kapuk. Mereka menghilang bersama mimpi-mimpi orang-orang yang tidur di atasnya. Dengarkanlah alunan lagu Randu yang dinyanyikan Andi Merie Mattalatta. "Malam mengibaskan rindu, tempatku berteduh...Dedaunan Randu bersatu fajar pagi...Siap berlari, tinggalkan mimpi...Melangkah kita berlari...Randu ayunkan langkahku...".

Read more...

Belaian Pohon Randu

Jakarta - Sepasang muda-mudi tengah asyik minum es cincau. Keduanya duduk di bawah pohon berbatang besar yang berdiri di pinggir Jalan Pajajaran, Bogor, Jawa Barat. Sambil menyeruput minumannya, keduanya tampak asyik mengobrol dan bercengkrama. Namun tiba-tiba, brak! Keduanya dikejutkan oleh sesuatu yang jatuh dari atas pohon yang tingginya diperkirakan kurang lebih sekitar 20 meter hingga 50 meter, yang menaungi mereka. Sesuatu itu ternyata buah berbentuk lonjong dan tidak begitu besar. Saat jatuh, buah berwarna cokelat itu pecah dan mengeluarkan sesuatu berwarna putih dan ringan. Ya, itu kapas, yang langsung melayang-layang saat angin meniupnya.

"Untung kita duduk di bawah pohon randu, coba kalau pohon duren," kata si lelaki sambil nyengir. Si perempuan pun lantas tertawa seraya menyeruput cendolnya.
Hmmm, pohon randu. Pohon besar dengan duri-duri tajam di sekujur batangnya itu tak lagi banyak ditemui di Bogor. Di kota hujan ini, dijumpai 3 pohon besar tinggi di antara Rumah Sakit PMI Bogor dan Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB).
"Sekarang sudah jarang sekali pohon randu. Coba lihat di Jakarta sekarang, produk kasur, bantal, ada nggak yang masih pakai bahan dari kapuk (kapas dari pohon Randu)?" tanya seorang teman.

Pertanyaan teman itu membuatku tergelitik. Iseng-iseng, aku bertanya ke sejumlah penjaga toko meubel dan furniture di Bogor, Depok, dan Jakarta pada Senin (31/5/2010).
"Wah, nggak ada lagi, Mas. Udah jarang sekarang yang jual kapuk," kata seorang penjaga toko meubel di kawasan Jalan KS Tubun, Bogor. Penjaga itu malah menunjukkan daerah di mana masih banyak penjualn kapuk untuk kasur.
"Biasanya di Gunung Batu dan Ciomas suka ada yang bawa kapuk untuk membetulkan kasur-kasur. Mereka suka keliling," katanya.

Saya langsung meluncur ke lokasi yang ditunjukkan itu. Benar juga, beberapa kasur dari kapuk tampak dipajang di salah satu toko di kawasan itu.
"Masih ada yang nyari, biasanya orang tua," kata Abdullah, pemilik toko meubel dan peralatan rumah tangga i di Jalan Rimba Mulya, Pasir Kuda, Ciomas, Bogor. Abdullah mengakui orang yang membeli kasur kapuk memang sangat sedikit.
Abdullah mengatakan, saat ini bahan untuk kasur, bantal dan guling yang populer adalah kapas sintetis atau busa. Belum lagi adanya spring bed yang menggunakan per atau pegas sebagai bahan utamanya. Menurut Abudullah, bahan itu konon disukai karena lebih bersih dan anti alergi. Apalagi, kasur dengan bahan itu tidak perlu dijemur untuk mempertanahkan keempukannya.
"Beda kayak yang bahan kapuk perlu dijemur, lalu dipukul-pukul dulu biar mengembang lagi. Nggak mletat-mletot kalau kelamaan dipakai. Satu lagi, kasur sekarang mungkin orang lebih suka karena ngga bakalan alergi," kata Abdullah.

Pengguna kasur kapuk semakin sulit ditemui di Jakarta. Lihat saja sejumlah rumah sakit, hotel di Jakarta. Tentu sudah berkasur busa. Pedagang kapuk yang dulu masih gampang ditemui, kini mungkin tak ada lagi. Sekitar 20-30 tahun yang lalu, kapuk masih menjadi primadona. Kala itu, hampir semua kalangan seperti pejabat, artis, ulama, dan masyarakat biasa menggunakan kasur dan bantal guling kapuk. Jemuran kasur cs di pekarangan rumah juga menjadi pemandangan yang biasa saja. Saat sinar matahari semakin terik, kasur kapuk dibolak-balik agar hangat. Untuk menjadikan kasur tetap mengembang, si pemilik memukul-mukulkan alat dari rotan ke kasur tersebut.

Jasa pedagang kapuk dibutuhkan saat kasur sudah benar-benar kempes. Pedagang itu akan mengganti kapuknya atau mengganti kain kasur yang telah lusuh.
"Kakek saya dari dahulu paling suka menggunakan kasur dari Kapuk. Buat tidur, bahkan sampai meninggalnya pun berada di atas kasus berbahan kapuk itu," kata Abdullah mengenang hidup kakeknya yang tak lepas dari kasur kapuk".
"Ya sekarang mungkin jamannya sudah beda sekarang, Mas. Sekarang orang pakai kasur kapuk, pasti pada bangkis (bersin) atau alergi. Karena tak biasa dengan 'debu' sisa kapasnya itu," ujar Abdullah.

Kapuk pohon randu boleh jadi tidak lagi dipakai untuk menghasilkan kapuk untuk kasur maupun bantal guling. Namun sejumlah penelitian menemukan, pohon randu dapat menghasilkan bahan bakar biodiesel. Produksi biodiesel kapuk randu dilakukan dengan metode transesterifikasi dengan katalis basa, yakni menggunakan methanol dan katalis NaOH. Selanjutnya uji unjuk kerja dilakukan dengan mesin uji (engine test bed) yang terdiri dari mesin diesel, generator, beban daya dan alat ukur.

Pohon Randu yang dikenal dalam bahasa latinnya Ceiba Pentandra, ini merupakan pohon triopis dari keluarga Malvaceae berasal dari Amerika Latin, Amerika Tengah dan Selatan. Selain hidup di sebagian besar benua Amerika, pohon jenis ini juga tumbuh dui Afrika dan Asia. Di Indonesia, pohon Randu atau Kapuk ini biasa disebut Kapas Jawa, Jawa Kapuk. Pohon ini biasanya tumbuh hingga ketinggian antara 60-70 meter. Batang dan banyak cabang-cabang yang lebih besar, walau tak selalu, juga berduri. Pohon dewasa menghasilkan beberapa ratus buah biji. Polong berisi biji ini dikelilingi oleh kekuningan, serat halus yang merupakan campuran dari lignin dan selulosa .

Serat kapuk itu sangat ringan, ulet dan tahan terhadap air. Proses pemanenan dan memisahkan serat biasanya dilakukan secara padat karya dan manual. Kapuk ini biasanya untuk mengisi kasur, bantal, bantalan kursi, boneka mainan seperti Beruang Teddy, zafus dan isolasi. Namun, produk-produk ini kini banyak diisi bahan serat buatan manusia atau pabrikan.
"Mas, mau tahu, soal kapuk dari pohon randu ini kan ada lagunya," kata Abdullah membuyarkan lamunan. Lagu itu berjudul Kapuk Randu, sebuah lagu bernada keroncong yang populer era 1960-an.
"Oh, Batang Kapuk Randu Nan Indah...Tampangmu tenang dan gagah...Bagai pahlawan sedang menjaga, Tanah airku yang berharga...Oh, batang kapuk randu...batang, daun, kulit, buah, biji, semua berbakti..." begitu Abdullah menyenandungkan lagu yang dipopulerkan Djoko Soesilo itu

Read more...

Sejarah Kapuk Karaban

>> Rabu, 21 April 2010


Kabupaten Pati dan sekitarnya dikenal sebagai Java Kapok (jaman Kolonial Belanda), di Desa Karaban yang berkaitan dengan kapuk randu atau kapuk odolan. Keberhasilan usaha ini, yang terlihat sekarang hampir semua (sebagian besar) masyarakat menjadi perajin kapuk atau pengodol kapuk, sehingga Desa Karaban dikenal sebagai Pusat pengodol Kapuk Randu atau menjadi Sentra Pengodol Kapuk. Memperhatikan kehidupan pengodol kapuk di Desa Karaban, terjadi perubahan baik dalam kehidupan sosial ekonomi maupun kehidupan sosial budaya. Tingkat pendidikan keluarga (anak) sudah lebih baik dibandingkan pendidikan kepala keluarga. Hal ini tentu saja dari hasil usaha sebagai pengodol kapuk, yang terus berkembang dan memperoleh keuntungan/penghasilan yang cukup lumayan. Sebab permintaan hasil produksi terus bertambah dan penyediaan bahan baku, pengolahan, modal, tenaga kerja dan pemasarannya tidak mengalami kesulitan. Dalam pemasarannya selain kapuk tersebut diolah dalam bentuk kapuk yang telah dipres, kapuk tersebut juga diolah menjadi kasur. Kasur tersebut telah memasuki pasar keluar Jawa, seperti Sumatera, Kalimatan, Sulawesi. Karena di daerah luar Jawa masih banyak masyarakat yang tidur tanpa alas. Dan setiap stock kasur yang dibawa ke daerah Sumatera misalnya selalu terjual habis. Menurut data yang ada, kini ada sekitar 30 pengusaha kasur skala besar dan sekitar 400 pengusaha kasur skala kecil di Desa Karaban, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Desa Karaban yang terletak sekitar 10 kilometer selatan Kota Pati ini dikenal sebagai pusat usaha perkapukan terbesar di Indonesia. Budidaya dan bisnis kapuk randu sangat terbuka lebar. Serta produksi kapuk randu dari Indonesia masih belum tertandingi negara lain. Seratnya sangat elastis, mampu menahan keluar masuknya hawa panas dan hawa dingin. Kapuk dari Jawa juga berdaya apung tinggi di atas permukaan air, berdaya redam suara, dan tidak disukai kutu.

Read more...

Cerita Nyata Tentang Kasur Kapuk

Saya itu rewelan kalau sudah soal mau tidur enak. Masalahnya sepele saja mungkin, saya susah tidur kalau kasurnya bukan kasur yang diisi kapuk. Kuno ndak modern? ya biarin. Buat saya, kasur busa itu sumuk, gerah bikin keringetan, ndak enak bangun tidurnya pliket, badan saya yang halus mulus ini lengket semua rasanya. Kalau kasurnya busa, apalagi yang sudah tepos, mending saya tidur di lantai saja.

Karena ini juga saya ndak pernah bisa tidur di pesawat udara, mau ditaruh di kelas apapun tetap tidak bisa. Mungkin karena tempat duduknya tidak diisi kapuk. Di hotel yang bintangnya banyak juga begitu, saya lebih suka tidur di lantainya. Suka bikin bingung orang yang beres-beres kamar hotel. Ini tamunya mesti rajin, resikan, habis tidur tempat tidurnya diberesi sendiri, mungkin begitu pikir mereka.
Pohon kapuk atau randu (Ceiba pentandra) sudah mulai jarang saya jumpai di Bogor ini. Masih ada beberapa randu tua (bukan rondo tua) yang terlihat kokoh berdiri di Bogor. Misalnya di depan kampus IPB di dekat tugu kujang. Kalau buah randunya pecah, kapuknya berterbangan ke mana-mana, musim salju … begitu kata anak saya. Halaman depan kampus yang biasanya hijau jadi putih tertutup kapuk. Indah kelihatannya, tapi bisa bikin orang yang alergi kapuk jadi berbangkis, wahing-wahing dahsyat begitu.
Sementara busa lawannya kapuk, yang sekarang disebut sebagai produk modern itu bikinnya di pabrik, mungkin masih ada yang membuatnya pakai bahan kimia yang bikin bolong ozon. Sementara salah satu bahan pembuat busa masih berasal dari hasil turunan minyak bumi. Bentuk akhirnya adalah alas tidur persegi panjang yang mulus, rapih, ndak kayak kasur kapuk yang pating mletot di sana-sini. Kasur busa nyaris bebas perawatan, paling sesekali dijemur, ndak seperti kasur kapuk yang harus digebuki pada waktu dijemur. Hanya saja, ya itu tadi, kasur busa buat saya cuma bikin sumuk.
Ini ceritanya kasur kapuk saya sudah mulai tepos juga, nyari tukang kapuk susahnya setengah mati. Lha kok ndilalah tadi itu ada Pak Kapuk datang, dibawa oleh tukang pijet saya. Pak Kapuk yang asli Purbalingga ini mendapatkan kapuknya dari Semarang, Jepara dan Surabaya. Susah cari kapuk bagus di sini, begitu katanya.
Pohon randu yang dahulu banyak berjajar di pinggir jalan sebagai penaung juga sudah lama diganti dengan pohon lain yang buah dan daunnya ndak bikin kotor jalanan. Tapi itu juga berarti, “musim salju” sudah ndak pernah hadir lagi.

Kata kunci : kapuk randu, kasur kapuk, pohon randu, kampus IPB.

Read more...

Proses Produksi

>> Selasa, 20 April 2010


Sebelum kapuk siap digunakan untuk mengisi kasur, bantal, guling dan sebagainya, kapuk perlu mengalami beberapa tahap pemrosesan. Berikut adalah tahapan proses pengolahan kapuk yang dilakukan pada perusahan pengolahan kapuk di tempat kami tepatnya di Desa Karaban Kabupaten Pati Jawa Tengah.


  • Pemilahan kapuk gelondong kering
Kapuk yang siap diproses di pabrik pengolahan kapuk adalah kapuk yang sudah benar-benar kering. Akan lebih baik lagi kapuk yang kering di pohon, dengan ciri-ciri kulit buah kapuk berkeriput berwarna kecoklatan dan serat kapuk menyembul pecah dari kulitnya, menandakan bahwa kapuk siap untuk dipanen. Setelah kapuk sampai di pabrik akan dilakukan pemilahan gelondong kapuk yang sudah benar-benar kering dan yang masih basah. Hal ini dimungkinkan karena terkena air hujan akibat pengiriman atau gelondong kapuk memang belum terlalu kering. Gelondong kapuk yang belum kering kemudian dijemur di bawah terik matahari hingga benar-benar kering


  • Pengupasan kulit kapuk
Pengupasan kulit kapuk bertujuan untuk memisahkan serat kapuk dari kulit gelondong. Pekerjaan ini dilakukan secara manual dengan tenaga kerja manusia.


  • Pemisahan serat kapuk dengan ati
Setelah kapuk dikupas kemudian dipisahkan dari ati tempat menempelnya serat kapuk. Pekerjaan ini juga dilakukan dengan tenaga kerja manusia.

  • Pengeringan

Kapuk yang sudah dipisahkan dari batang ati kemudian dikeringkan dibawah terik sinar matahari selama 3-5 jam sampai benar-benar kering dengan cara sering diaduk/dibalik. Tempat pengeringan ini dibuat secara khusus dengan bangunan berdinding yang bagian atasnya ditutup dengan kasa kelambu, sedangkan lantainya terbuat dari beton plester. Hal ini bertujuan agar debu dan serat kapuk yang sudah kering tidak berterbangan sehingga mencemari lingkungan.

  • Pemisahan serat kapuk dengan biji


Setelah kapuk kering pekerjaan belumlah selesai, karena kapuk masih mengandung biji (klentheng). Kapuk yang sudah kering kemudian dilakukan pemisahan dengan menggunakan peralatan mesin/penggilingan. Peralatan yang kami gunakan adalah dengan menggunakan mesin penggerak diesel berkekuatan 12 PK. Prinsip kerja dari alat ini adalah, pertama kali kapuk yang sudah kering dimulut corong dihisap dengan mesin vacum kemudian kisi-kisi yang berbentuk kipas akan mengaduk-aduk kapuk sehingga terpisah dari bijinya. Setelah biji rontok kemudian diayak melalui beberapa tahapan. Terakhir dengan mesin blower biji dan kapuk dipisahkan dan disalurkan pada masing-masing penampungan. Pekerjaan penggilingan ini harus dilakukan secara cermat sehingga menghasilkan serat kapuk yang berkualitas dengan tidak merusak struktur serat kapuk.

Read more...

Pengepakan (Packaging)

>> Senin, 19 April 2010


Untuk memudahkan pengiriman dan agar menjadi lebih praktis, maka dilakukan pengepakan (packaging). Pengepakan yang kami lakukan adalah dengan menggunakan mesin hidroulis dengan tekanan tinggi. Mesin yang kita gunakan adalah mesin diesel berkekuatan 8 PK. Kapuk yang sudah dipacking kemudian siap dikirim ke perusahaan sesuai pemesanan. Hasil pemrosesan kapuk selama ini selain untuk mencukupi kebutuhan pembuatan kasur, bantal , guling, dan kasur lantai yang kita pruduksi sendiri, kita juga telah melakukan pengiriman ke luar pulau dan beberapa daerah lain sesuai pemesanan.

Read more...

Profil Perusahaan



Bermula dari usaha seorang pedagang konvensional mulai tahun 1995, kami mengembangkan usaha melalui dunia online mulai awal tahun 2010. Kami pengusaha kapuk randu yang berasal dari Karaban Kabupaten Pati Propinsi Jawa Tengah, Indonesia.
Kami adalah produsen kapuk randu yang mensuplay langsung produsen kasur, bantal guling, kasur palembang, kasur lantai, dengan bahan baku kapuk yang kami proses dari pabrik kami sendiri. Produk kasur yang kami buat adalah menggunakan isi kapuk asli, tidak menggunakan bahan campuran lain sehingga akan lebih nyaman dan awet digunakan. Motif kasur, ukuran, dan model yang kami produksi disesuaikan dengan keinginan serta selera konsumen dan trend pasar.
Selama ini kami telah melakukan penjualan / pengiriman produk kami ke kota-kota di pulau Jawa seperti, Surabaya, Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Semarang, Solo dan sebagainya. Selain pemasaran di Pulau Jawa, kami juga telah mengirim hasil produksi kami ke luar Jawa seperti, Sumatera (Palembang, Riau, Medan, Padang, Lampung), Kalimantan, Sulawesi, dan kami juga telah melakukan eksport ke Jepang, Korea, India, China, Malaysia dan Singapura.
Selain itu kami juga siap menerima pemesanan serat kapuk untuk bahan baku pembuatan isi kasur. Persediaan stock kapuk di gudang kami selalu siap untuk melayani pemesanan pelanggan meskipun pada bulan tidak musim panen kapuk, karena kami didukung hasil produksi kapuk gelondong dari perkebunan di Jawa Timur dan sekitarnya seperti kebun rakyat kawasan Gunung Arjuna Pasuruan, perkebunan Jember, serta dari luar jawa seperti Nusa Tenggara dan sebagainya.
Armada kami selalu siap untuk melakukan pengiriman baik dengan truk maupun kontainer.

Read more...
Powered By Blogger
JANGAN SALAH MEMILIH DALAM BERBISNIS | ANDA LAYAK MENDAPATKAN PRODUK TERBAIK | HUBUNGI : ARIF MULYADI (+62) 08562700040