KAMI SUKA MEMBINA KERJASAMA | KAMI MENJAGA KUALITAS PRODUK | KEPUASAN ANDA ADALAH PRIORITAS KAMI | HOTLINE CALL: (+62) 08562700040



Pesawat Pertama Buatan Indonesia Lahir di Gudang Kapuk

>> Rabu, 22 April 2015

Siapa sangka sejarah penerbangan serta produksi pesawat terbang negara ini bermula dari sebuah gudang kapuk, tak lama setelah Republik Indonesia diproklamirkan. Dari gudang itu dunia penerbangan serta produksi pesawat Indonesia kemudian mengalami pasang surut akibat pengaruh politik serta kemerosotan ekonomi.

Cerita dimulai ketika Tentara Republik Indonesia (TRI) Angkatan Udara yang menjadi cikal bakal TNI-AU dibentuk dan mulai berdiri sebagai sebuah kesatuan pada 9 April 1946. Setelah terbentuknya TRI-AU, pada tahun yang sama dibentuk pula Biro Perencanaan dan Konstruksi yang berlokasi di Maospati, sebuah kecamatan di Jawa Timur yang menjadi pertemuan jalur dari 3 kabupaten, yaitu Magetan, Madiun dan Ngawi.

Kegiatan biro ini dimotori oleh sejumlah opsir, terutama Opsir Muda Udara II (setara Letnan II) Nurtanio Pringgoadisurjo, Wiweko Supono dan Sumarsono. Jauh sebelum kemerdekaan, ketiganya merupakan sosok yang mencintai dunia penerbangan. Bahkan, Nurtanio sempat mendirikan klub pecinta pesawat bernama Junior Aero Club (JAC) di masa pendudukan Jepang.

Laksamana Muda Udara Nurtanio
Saat pertama ditempatkan di Maospati, mereka hanya diberi ruangan kerja sebuah gudang kapuk. Oleh ketiganya, tempat itu disulap menjadi sebuah bengkel kerja sederhana yang kemudian berhasil menorehkan prestasi di bidang rekayasa pesawat udara.

Tak perlu menunggu lama. Setahun kemudian bengkel gudang kapuk itu berhasil menciptakan pesawat pertama hasil karya anak negeri. Tahun 1947 usaha mereka menghasilkan pesawat layang Zogling dengan kode NWG-1 (Nurtanio-Wiweko Glider). Nurtanio juga sukses mengujicoba pesawat tersebut.

Sebanyak 6 unit pesawat jenis itu telah dibuat dan digunakan untuk mengembangkan kepentingan penerbangan Indonesia dan pada saat yang sama memperkenalkan dunia penerbangan untuk calon pilot yang dipersiapkan untuk mengikuti pelatihan penerbangan di India.

Setahun berselang mereka menorehkan prestasi lagi saat berhasil membuat mesin pesawat pertama, yang merupakan modifikasi dari mesin Harley Davidson, WEL-X. Mesin ini dirancang oleh Wiweko Supono dan pesawat buatan mereka selanjutnya dikenal dengan nama RI-X.

Terhenti karena Agresi

Sayang, untuk sementara kerja keras mereka harus terhenti karena pada tahun yang sama pecah peristiwa pemberontakan PKI di Madiun serta agresi Belanda. Bengkel pesawat mereka pun terpaksa ditutup.

Pada periode itu kegiatan penerbangan di Indonesia lebih ditekankan sebagai bagian dari revolusi fisik untuk pertahanan negara ketimbang penciptaan. Namun, pada masa ini juga lahir pesawat-pesawat yang dimodifikasi untuk misi tempur.

Agustinus Adisutjipto adalah tokoh yang sangat berperan dalam periode ini. Dia telah merancang dan menguji sendiri pesawat terbang hasil rancangannya pada medan pertempuran udara yang sesungguhnya. Adisutjipto memodifikasi pesawat Cureng ke dalam versi serangan darat.

Sementara itu, usai ditutupnya bengkel di Maospati, sekitar Juli 1948 Nurtanio ditugaskan ke Manila, Filipina untuk melanjutkan studi kedirgantaraan di FEATI (Far Eastern Aero Technical Institute).

Setelah agresi Belanda dan pemberontakan PKI Madiun berakhir, kegiatan produksi pesawat dilanjutkan pada 1950. Namun, lokasinya tak lagi di Maospati, melainkan di Lapangan Udara Andir (cikal bakal Bandar Udara Husein Sastranegara) di Bandung, Jawa Barat.

Pada saat bersamaan, setelah menggondol Bachelor in Aeronotical Science dari FEATI, Nurtanio kembali ke Tanah Air dan pindah tugas ke Djawatan Teknik Udara di Lapangan Udara Andir.

Pada 1953 kegiatan di Djawatan Teknik Udara tersebut dilembagakan menjadi Seksi Percobaan yang memiliki 15 orang anggota. Seksi Percobaan berada di bawah pengawasan Komando Depot Perawatan Teknik Udara yang dipimpin Nurtanio dengan pangkat baru sebagai Mayor Udara.

0 comments:

Posting Komentar

Powered By Blogger
JANGAN SALAH MEMILIH DALAM BERBISNIS | ANDA LAYAK MENDAPATKAN PRODUK TERBAIK | HUBUNGI : ARIF MULYADI (+62) 08562700040